Senin 28 Apr 2014 20:55 WIB

Pendidikan Karakter Cegah Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Pelecehan anak - ilustrasi
Pelecehan anak - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Dwi Hastuti, Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA-IPB (Pakar Perkembangan Anak) menawarkan solusi dalam mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual terhadap anak usia dini salah satunya dalam pengelolan sekolah yang mendorong pendidikan karakter.

Ia mengatakan, sejak tahun 2010 IPB bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation mengembangkan Labschool Pendidikan Karakter IPB-ISFA (Indonesia Singapore Friendship Association), yaitu lembaga pendidikan bagi anak usia dini yang memiliki visi untuk mengembangkan karakter dan kecerdasan anak sekaligus.

Metode yang dikembangkan adalah pembelajaran yang patut dan menyenangkan, dengan menggunakan proses belajar yang integrative, konkrit, menyenangkan dan patut sesuai umur anak, sehingga mampu mengembangkan seluruh kompetensi anak terutama karakternya.

Kurikulum yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di Labschool, lanjut Dwi, menjadi bagian tak terpisahkan dari perilaku semua pihak di Labschool, mulai dari kepala sekolah, guru, pengelola dan para staf pendukung seperti administrasi dan petugas keamanan maupun tenaga pembantu umum. Seluruh pihak sekolah diberikan teladan dan adab serta kebiasaan yang sesuai dengan norma dan kehidupan beragama yang dipeluknya.

Toilet yang dipisahkan antara siswa laki laki dan perempuan, proses pergantian baju dan pakaian dalam yang dilakukan secara tertutup, pengenalan anggota tubuh, berpakaian sopan dan santun juga menjadi bagian keseharian yang dijunjung tinggi di Labschool.

Ia menambahkan, penyebarluasan metode pendidikan karakter haruslah menjadi tujuan utama proses pendidikan bagi anak sejak usia dini, mengingat perilaku kebaikan (akhlakul karimah) bersifat universal dan haruslah dikenalkan pada anak sedini mungkin.

"Untuk itu dukungan dari seluruh pihak di sekolah dalam mengalirkan pendidikan karakter harus dilakukan segera dan dimulai dari guru. Jika guru berkarakter maka anak anak didikpun akan terbentuk karakternya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement