Ahad 20 Apr 2014 10:33 WIB

Kurang Pendidikan Seks, Anak Sering Jadi Korban Pelecehan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Pelecehan anak - ilustrasi
Pelecehan anak - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Koalisi Perlindungan Pendidikan Anak (KPPA) Ali Tanjung  mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan untuk menyelamatkan lembaga pendidikan dari berbagai kekerasan, termasuk kekerasan  seksual. Ini perlu dilakukan  untuk pendidikan anak Indonesia yang lebih baik, Ahad, (20/4).

Salah satu cara untuk mengurangi pelecehan seksual pada anak-anak, ujar Ali, adalah memasukkan pendidikan seksual dalam materi sekolah. Ini bisa dijadikan materi pelajaran bagaimana anak melindungi diri atau mencegah dari pelecehan seksual.

Pelecehan seksual yang menimpa murid Taman Kanak-Kanak di JIS, kata Ali, terjadi karena kurangnya pendidikan seksual sejak dini pada korban AK. Sehingga korban bingung dengan apa yang terjadi kepadanya, ini harus ditangani secara serius.

Pendidikan seks pada usia dini,  terang Ali, bisa mengurangi potensi pelecehan seksual pada anak. Sebab anak diberi pengetahuan mengenai anggota tubuhnya, termasuk pengetahuan apa saja yang tidak boleh dilakukan orang lain terhadap anggota tubuh si anak.

"Kami berharap pemerintah mempertimbangkan memasukkan pendidikan seks sejak dini di sekolah. Sebab sudah banyak korban anak-anak yang mengalami pelecehan seksual," kata Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement