REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPRD Jawa Barat (Jabar) berharap penyaluran naskah soal ujian nasional (UN) ke kabupaten/kota di Jawa Barat dapat dilakukan dengan baik. Terutama, kerahasiaan naskah soal harus memperoleh perhatian khusus.
Menurut Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Barat, Yod Mintaraga, ketepatan waktu dalam pengiriman serta kerahasiaan naskah soal menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Selain itu, distribusi naskah soal ke kabupaten/kota hingga sekolah-sekolah harus dijamin agar tidak mengalami keterlambatan.
"Jangan sampai (UN) tertunda gara-gara soal terlambat didistribusikan," ujar Yod kepada wartawan, Senin (14/4).
Selain itu, Yod meminta aparat keamanan lebih sigap dalam mengawasi pengiriman semua soal. Hal tersebut penting untuk menjaga kerahasiaan naskah soal itu sendiri.
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari pengiriman ini. Kerahasiaan harus terjamin, agar lulusannya pun terjamin kualitasnya," katanya.
Yod pun meminta agar peristiwa tertukarnya surat suara pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 kemarin tidak terjadi pada pengiriman naskah soal UN. "Jangan sampai soal untuk SMK tertukar dengan SMA," katanya.
Dikatakan Yod, pihaknya mendukung penggunaan naskah soal braile bagi siswa tunanetra. Karena, tahun sebelumnya, siswa tunanetra mengikuti UN dengan bantuan petugas khusus yang membacakan naskah soal.
Menurut Yod, penggunaan braile ini merupakan langkah maju karena memenuhi kebutuhan siswa tersebut. "Kan setiap harinya siswa tunanetra pun belajar dengan menggunakan braile," katanya.
Yod menegaskan, pihak sekolah jangan menghambat siswa dalam mengikuti UN. Jika ada siswa yang mengalami persoalan administrasi, jangan dijadikan halangan untuk mengikuti UN.
''Kalau untuk tingkat kelulusan UN di Jabar sudah tergolong baik,'' kata Yod.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
