Rabu 09 Apr 2014 17:38 WIB

Varian Soal UN Tunjukkan Pemerintah Kurang Percaya

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi X  DPR RI dari Fraksi PAN  Nasrullah mengatakan, adanya 20 soal varian  Ujian Nasional (UN)  baik SMP maupun  SMA menunjukkan pemerintah kurang percaya pada kejujuran siswa dalam melaksanakan UN. Makanya pemerintah membuat soal yang kira-kira siswa akan kesulitan untuk saling mencontek.

"Banyaknya varian soal UN ini  menunjukkan Kemdikbud belum percaya dengan  hasil pendidikan selama ini terutama pendidikan karakter. Termasuk pendidikan karakter mengenai pentingnya berbuat jujur," kata Nasrullah di Jakarta, Kamis, (9/4).

Ini, ujar Nasrullah, juga menunjukkan pendidikan karakter kejujuran di sekolah-sekolah belum tercapai. Pemerintah, guru, satuan pendidikan masih ada rasa  khawatir siswa akan berbuat curang.

"Seharusnya jangan soalnya yang dibikin rumit. Namun pelatihan guru yang diberikan saat ini harus mengarah pada pendidikan karakter sehingga apapun bentuk soalnya siswa selalu jujur dan mengerjakan meskipun soalnya semua sama," kata Nasrullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement