Senin 17 Mar 2014 12:17 WIB

Ini Penyebab Minimnya Siswa Daerah Peroleh Beasiswa

Rep: cj01/ Red: Hazliansyah
Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH, BANDUNG -- Keterlibatan siswa madrasah di daerah untuk menjadi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) masih rendah. Salah satu faktor penghambat adalah keterbatasan informasi. Keterbatasan tersebut juga membuat banyak peluang beasiswa tidak diketahui oleh para siswa di daerah.

“Apalagi sekarang prosedurnya sudah serba IT, serba Internet,” kata Sekretaris Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kabupaten Bandung Barat Abu Bakar saat ditemui di sela-sela proses seleksi Beasiswa Perintis Salman Institut Teknologi Bandung.

Maka dari itu, ia meminta perguruan tinggi negeri mempertimbangkan faktor tersebut, serta lebih jeli melihat kualitas anak-anak di daerah untuk belajar di perguruan tinggi negeri.

Perguruan Tinggi, misalnya, bisa mengutus perwakilan untuk menyosialisasikan kesempatan beasiswa dan seleksi masuk perguruan tinggi secara langsung, dengan mendatangi sekolah-sekolah yang ada di daerah.

Meski begitu, masing-masing sekolah di daerah pun mesti terus meningkatkan kemampuan siswanya. “Kalau kita tahu informasinya, besar sekali kesempatan anak untuk memeroleh beasiswa di perguruan tinggi. Cuma sering kali juga, ketika di tes, kemampuan siswa terkalahkan oleh siswa di kabupaten yang lain,” ujarnya.

Maka, sekolah harus terus berupaya membina dan meningkatkan kualitas siswanya. Sekolah, kata Abu, misalnya membina beberapa siswa khusus yang berprestasi. Mereka diajari, bukan hanya di sekolah bersama siswa yang lainnya, tapi juga dibina oleh guru di luar jam sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement