Ahad 23 Jun 2013 12:32 WIB

M.Nuh: Bidik Misi Jangan Disiasati

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Djibril Muhammad
M Nuh
Foto: bincangedukasi.com
M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh menegaskan agar program bidik misi tidak disiasati pihak universitas. Setiap calon mahasiswa yang tak mampu secara finansial berhak masuk perguruan tinggi negeri apapun jurusannya.

Hal tersebut disampaikan M. Nuh saat berkunjung ke Universitas Andalas Padang, Ahad (23/6). Ia menyampaikan pesan kepada pemimpin perguruan tinggi negeri agar mendukung program bidik misi.

Jumlah jatah siswa bidik misi per fakultas harus dibuka untuk mahasiswa miskin. "Ini adalah amanah undang-undang, mohon tidak disiasati," pesan mendikbud.

Nuh mengatakan, program bidik misi dibuka di setiap jurusan. PTN diharapkan tak mensiasati dengan hanya memberikan kesempatan mahasiswa miskin di jurusan non-favorit. Jurusan favorit seperti kedokteran pun harus dibuka bagi program bidik misi.

"Jika kedokteran menerima 100 mahasiswa, maka 20 wajib untuk bidik misi," kata Nuh menegaskan.

Program bidik misi, kata Nuh, bagaikan vaksin sosial. Agar negara sehat dari penyakit sosial, maka diperlukan pendidikan.

"Dana pendidikan diibaratkan vaksin sosial. Ibarat tubuh agar tahan banting dari penyakit,maka imunitas harus ditingktkan. Penyakit sosial paling bahaya ada tiga, kemiskinan kebodohan dan keterbelakangan peradaban. Agar tahan dari tiga penyakit tadi ya pendidikan. Tak hanya itu, Pendidikn juga sebagai elevator sosial," ujarnya.

Dalam menjalankan bidik misi, mendikbud juga mengapresiasi upaya Universitas Andalas. PTN peringkat delapan nasional itu mampu memberikan kesempatan anak keluarga miskin untuk kuliah. Tak hanya jurusan 'tak laku', bantuan juga diberikan di jurusan favorit.

Rektor Universitas Andalas (Unan) Dr. Werry Darta Taifur mengatakan, pihaknya telah memberikan jatah sebanyak 2.050 mahasiswa bidik misi. Di tahun 2012, 22 mahasiswa kedokteran mendapat bantuan bidik misi. "Kami bersama UNP menerima bidik misi terbanyak di Sumatra dan berharap dapat meningkatkan jumlahnya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement