Senin 22 Apr 2013 10:29 WIB

Ujian Nasional 4 Kabupaten di NTT Diundur

 Para siswa mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN) hari terakhir di ruang kelas SMUN 1 Jakarta, Kamis (18/4).   (Republika/Prayogi)
Para siswa mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN) hari terakhir di ruang kelas SMUN 1 Jakarta, Kamis (18/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs/SMP Luar Biasa pada empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Senin, digeser waktunya dari pukul 07.30 - 09.30 menjadi mulai jam 13.00 Wita, karena naskah UN baru disalurkan ke sekolah-sekolah.

"Empat daerah itu, masing-masing, Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Manggarai Barat dan Kabupaten Belu," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Timur, Klemens Meba di Kupang, Senin.

Dia mengatakan, penggeseran waktu pelaksanaan ujian SMP/MTs/SMP Luar Biasa untuk hari pertama itu, karena penyaluran naskah UN terlambat tiba di masing-masing daerah tersebut. Akbiatnya penyaluran ke sekolah-sekolah baru dilakukan mulai Senin (22/4) pagi.

"Kami sudah minta kepada dinas pendidikan di empat kabupaten tersebut untuk langsung menyalurkan naskah soal itu dan waktu pelaksanaan UN digeser mulai pukul 13.00 Wita," kata Klemens Meba.

Dia menjamin, meski waktu pelaksanaan UN hari pertama pada sejumlah sekolah di empat kabupaten tersebut digeser, kerahasiaan naskah soal akan tetap terjamin dan tidak bocor.

"Kami yakin naskah soal ujian akan tetap terjaga kerahasiaannya walau waktu pelaksanaan UN digeser menjadi siang hari," ujarnya.

Klemens Meba menambahkan, untuk sekolah-sekolah di 17 kabupaten/kota lainya, pelaksanaan UN hari pertama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, berlangsung sesuai jadwal. Peserta UN tingkat SMP/MTs/SMP Luar Biasa di provinsi kepulauan itu berjumlah 83.916 siswa yang tersebar di 1.181 sekolah penyelanggara pada 21 kabupaten/kota.

Ketua Penyelenggaran UN tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Frans Umbu Datta, yang dihubungi terpisah, mengakui penggeseran waktu pelaksanaan UN hari pertama untuk empat kabupaten itu, karena keterlambatan penyaluran naskah soal.

Frans Umbu Data yang juga Rektor Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana) Kupang itu, mengatakan, realita tersebut harus bisa dimaklumi semua pihak. Namun, yang paling penting tidak ada lagi penundaan UN seperti tingkat SMA/SMK pekan lalu.

Menurutnya, panitia baik dari Undana maupun Dinas PPO NTT sudah berusaha maksimal, bahkan bekerja hingga dini hari untuk menyortir logistik UN sebelum dikirim ke kabupaten/kota. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan untuk menunda pelaksanaan UN.

"Kalau pun ada penundaan, bukan tunda hari tetapi waktu pelaksanaan atau jamnya, yang harusnya pagi digeser ke siang hari, menunggu pengiriman logistik hingga ke sekolah-sekolah penyelenggara," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement