Rabu 17 Apr 2013 09:59 WIB

SBY Minta Maaf UN Ditunda, Ini Instruksi untuk M Nuh

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY.
Foto: IST
Presiden SBY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditundanya Ujian Nasional (UN) di 11 provinsi di Indonesia Tengah rupanya menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Melalui akun twitter-nya @SBYudhoyono, SBY mengintruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh untuk bekerja sama dengan para gubernur, bupati dan wali kota demi kelancaran UN.

Dalam keadaan darurat ini, ujar SBY, Kemendikbud harus membuka posko dan bekerja siang dan malam. "Semua wajib bertanggung jawab," ujarnya di twitter, Selasa (16/4) malam.

 

SBY juga tetap meminta dilakukan pemeriksaan, mengapa ada percetakan yang terlambat. Penyebabnya masalah teknis atau penyimpangan? Jangan sampai UN untuk tingkat SMP, ujar SBY, ada yang terlambat lagi. "Semua dicek kesiapannya, sejak sekarang," ujarnya.

Khusus distribusi naskah UN ke 11 provinsi ini, kata SBY, pengamanan bahan ujian harus dijaga. "Saya sudah instruksikan ini ke Kapolri," katanya.

Dalam twitter-nya SBY juga menyebutkan, bantuan angkutan udara dengan pesawat TNI AU agar dilanjutkan. Saya sudah instruksikan ke Panglima TNI & Kasau.

SBY juga meminta Kemendikbud memastikan naskah ujian sampai di 11 provinsi sebelum dimulai UN di tempat itu. Ia meminta naskah ujian dicek pendistribusiannya sampai ke kabupaten dan  kota.

Menurut SBY, sebenarnya keterlambatan pengiriman soal-soal UN itu tidak perlu terjadi. Namun ia sudah menginstruksikan cara mengatasinya.

Di twitter-rnya, SBY juga mengungkapkan permintaan maaf. Pemerintah meminta maaf atas keterlambatan UN ini. Terima kasih kepada yang ikut membantu dan mengatasinya, serta memberikan masukan melalui akun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement