Ahad 23 Dec 2012 18:45 WIB

Matematika Pelajar Indonesia lebih 'Jeblok' dari Pelajar Palestina

Rep: Antara/ Red: Citra Listya Rini
Matematika (Ilustrasi)
Foto: clare.cam.ac.uk
Matematika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Rohmani prihatin atas publikasi "Trends in International Mathematics and Science Studies" (TIMSS) terkait urutan nilai rata-rata matematika siswa kelas VIII di Indonesia berada di bawah Palestina.

Dalam publikasi tersebut, katanya melalui pernyataan di Jakarta, Ahad (23/12), Indonesia menempati urutan ke-38 dari 42 negara. Yang membuat miris, Indonesia berada di bawah Palestina, negara yang didera konflik berkepanjangan.

"Sungguh kita prihatin melihat urutan Indonesia. Di bawah kita negara-negara seperti Ghana, Suriah dan Oman," kata legislator asal daerah pemilihan Brebes-Tegal itu.

Karena itu, kata Rohmani, pemerintah harus menjadikan publikasi TIMSS ini sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan pendidikan nasional. Ia berharap hasil publikasi ini mendorong pemerintah lebih cermat dalam memotret persoalan pendidikan nasional.

"Saat ini pemerintah harus jeli melihat akar persoalan pendidikan nasional. Selama ini, akibat kesalahan mendefinisikan akar pendidikan menjadikan solusinya tidak bisa menjawab persolan yang ada," imbau Rohmani.

Menurut dia, episentrum perbaikan pendidikan nasional ada pada guru. Rohamni berpandangan guru menjadi titik awal dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Faktanya, guru menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Kondisi tersebut, kata dia, telah terbukti di negara-negara maju, di mana guru menjadi perhatian utama mereka.

"Guru-guru terbaik dipersiapkan untuk mendidik tunas muda bangsa mereka. Guru-guru tersebut direkrut dari lima lulusan terbaik dari perguruan tinggi," ujar Rohmani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement