Selasa 11 Dec 2012 22:27 WIB

Indonesia Diminta Mencontoh Sistem Pendidikan India

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Sarpin, berharap pemerintah mencontoh sistem pendidikan di India yang mengutamakan kualitas.

"Selain kualitas yang bagus, pendidikan di India juga lebih murah, misalnya saja untuk buku pelajaran, mereka menggunakan bahan yang tidak terlalu bagus sehingga harganya murah, tidak seperti buku kita yang terlalu mahal," kata Sarpin di Pangkalpinang, Selasa (11/12).

Selain itu, Sarpin mengatakan sistem kurikulum pendidikan di India tidak berubah-ubah, sehingga murid dapat memakai buku-buku dari senior mereka. Lebih lanjut Sarpin mengimbau pemerintah agar tidak menjadikan siswa sebagai kelinci percobaan dengan perubahan kurikulum.

"Pemerintah jangan menjadikan siswa sekolah sebagai kelinci percobaan dengan gonta-ganti kurikulum, kalau terus-terusan diganti kapan kita akan maju," kata Sarpin di Pangkalpinang, Selasa.

Sarpin mengatakan, sebagai perbandingan, di negara-negara dengan pendidikan lebih maju, kurikulum jarang diganti. "Contohnya di India, pendidikan mereka jauh lebih maju dan murah dari pada kita, dan kurikulum mereka tidak digonta-ganti," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, Ahmad Rivai, menyebutkan kurikulum di Indonesia bukan sengaja digonta-ganti. "Tapi kita melakukan evaluasi. Setiap sepuluh tahun sekali kurikulum selalu dievaluasi untuk melihat mana yang masih relevan dan tidak," kata Rivai.

Sementara itu, kata Rivai, setiap lima tahun selalu ada pemantauan terkait pelajaran apa yang perlu diberikan dan ditarik dari sistem pendidikan. "Seperti saat ini, kurikulum baru yang akan diujipublikkan di Babel sekitar tanggal 20-an nanti merupakan bagian dari evaluasi," kata dia.

Pada saatnya, pemerintah akan memberikan kesempatan berbicara jika ada yang pro atau kontra mengenai perubahan kurikulum. "Kita semua menginginkan yang terbaik bagi masa depan bangsa, tidak ada yang ingin hal buruk terjadi bagi bangsa," kata Rivai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement