Rabu 29 May 2019 13:21 WIB

IPB dan Balitbangtan Kerja Sama Siapkan Teknologi Pertanian

IPB sedang meningkatkan teknologi yang bisa mendukung Agro maritime 4.0.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Rektor IPB, Dr Arif Satria.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB, Dr Arif Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Berbagai upaya telah disiapkan oleh berbagai pihak untuk menyiapkan era industri 4.0. Dalam hal tersebut, Badan penelitian dan pengembangan pertanian (Balitbangtan) dan IPB berupaya bekerja sama untuk membahas perkembangan teknologi pertanian di era industri 4.0.

Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria mengatakan, perkembangan teknologi saat ini sudah sangat cepat. Menurut dia, saat ini IPB sedang meningkatkan teknologi yang bisa mendukung Agro maritime 4.0 yang berfokus kepada pertanian dan maritim.

Baca Juga

“Berbagai drone dengan masing-masing fungsinya sudah ada. Namun demikian IPB saat ini memiliki peran dalam literasi digital dengan pemanfaatan platform dan lainnya,” ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (28/5).

 

Dia menambahkan, untuk mendukung teknologi pertanian era industri 4.0 tersebut pihaknya akan dan harus menyediakan sociopreneur atau farm manager untuk mendampingi para petani dalam menggunakan teknologi yang sudah disiapkan.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, mengatakan kerja sama dengan IPB hingga kini sudah terjalin dengan baik. Menurut dia, kerja sama saat ini akan menyandingkan riset kedua pihak untuk selanjutnya menyiapkan kerangka implementasinya.

“Konsep seluruhnya sudah kita sediakan, namun yang terpenting dan akan diutamakan sekarang adalah kerangka regulasinya, oleh karena itu sekarang kita sama-sama upayakan regulasi untuk perkembangan teknologi pertanian 4.0 ini,” ujar dia.

Dia menambahkan, ketika teknologi pertanian ini kelak berkembang, regulasi sudah harus siap. Djufry mengatakan, saat ini pihaknya telah membuat tim untuk membahas hal tersebut, dimana para peneliti terbaik IPB juga ada di dalamnya.

Menurut dia, dengan banyaknya cabang Kementerian Pertanian di seluruh Indonesia, pihaknya juga tetap membutuhkan IPB untuk mencapai mengembangkan teknologi pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement