Jumat 15 Mar 2019 21:25 WIB

Sri Mulyani ke Penerima Beasiswa LPDP: Jangan Berkhianat

Program LPDP dilincurkan sejak tujuh silam.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ratusan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkumpul di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta untuk mengikuti sarasehan 2019. Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan bahwa para penerima LPDP adalah mata rantai dalam pembangunan Indonesia ke depan.

“Anda merupakan mata rantai yang tidak terputus untuk menjaga negara. Jadi, jangan khianati Republik Indonesia,” kata Sri, Jumat (15/3) malam.

Baca Juga

Sri mengatakan, ungkapan terima kasih yang diucapkan para penerima LPDP, baik awardee maupun alumni tidak cukup. Bukti pengabdian para penerima beasiswa kepada negara harus diberikan dalam bentuk pemikiran, kerja keras, dan prestasi untuk kemajuan masyarakat. “Dan, yang paling penting, berikan hati anda hanya untuk Indonesia,” ujarnya.

Sri mencatat, sejak program LPDP dilincurkan sejak tujuh silam hingga tahun ini, sebanyak 20.255  mahasiswa telah diberikan beasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 7.108 penerima beasiswa telah menjadi alumni, 3.266 masih dalam proses menunggu keberangkatan, dan sebanyak 9.881 sedang dalam masa belajar di universitas masing-masing. Adapun total anggaran yang sudah dikeluarkan untuk membiayai 20.255 mahasiswa itu telah mencapai Rp 46,117 triliun.

Adapun dari total penerima beasiswa LPDP, sebanyak 7.137 mahasiswa atau 35,3 persen merupakan peserta beasiswa afirmasi. Yakni beasiswa di mana di dalamnya termasuk bidik misi, beasiswa santri, beasiswa daerah tertinggal dan terluar, hingga beasiswa afirmasi di Indonesia bagian Timur.

Sri mengatakan, saat ini juga sudah terdapat 238 penerima beasiswa LPDP dari wilayah Indonesia Timur. “Ini menggambarkan komitmen kita untuk memberikan beasiswa yang adil kepada masyarakat,” ujar Sri.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, beasiswa afirmasi itu merupakan amanat langsung dari Presiden dan Wakil Presiden agar penyaluran beasiswa pendidikan lebih merata. Selain beasiswa afirmasi, LPDP tetap memberikan beasiswa reguler, dokter spesialis, unggulan dosen Indonesia, co-funding atau pembiayaan bersama, serta disertasi.

Adapun dana LPDP merupakan dana abadi pendidikan yang terus dikelola pemerintah. Dana tersebut dikelola dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), deposito, dan obligasi. Sri mengatakan, pengelolaan dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab, penggunaan beasiswa mayoritas dikeluarkan dalam bentuk mata yang asing.

Terakhir, Sri mengingatkan kepada para alumni LPDP untuk jangan pernah merasa salah tempat jika pekerjaan yang diperoleh tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Bagi pemerintah, kata dia, para penerima LPDP harus menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement