Ahad 17 Feb 2019 01:32 WIB

Pendampingan Ini Siapkan Lulusan Kampus Hadapi Dunia Kerja

Coaching dilakukan untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ratna Puspita
Individual coaching. Loop Institute of Coaching bekerjasama dengan Program S2 Psikologi dan Career Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Program Community Service Empowering the New Generation, Sabtu (16/2).
Foto: Istimewa
Individual coaching. Loop Institute of Coaching bekerjasama dengan Program S2 Psikologi dan Career Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Program Community Service Empowering the New Generation, Sabtu (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantangan bagi mahasiswa tidak berhenti setelah menyelesaikan skripsi dan lulus dari kampus. Mahasiswa yang barus lulus atau fresh graduate akan menghadapi tantangan baru berupa kompetisi dunia kerja. 

Setiap lulusan harus berjuang dengan ribuan orang lainnya dalam mencapai karier impian. Mereka harus siap berkompetisi, menjalin hubungan dengan berbagai karakter orang, menampilkan kinerja terbaik, berani mengambil keputusan, dan menguasai berbagai keterampilan lainnya.

“Ini tentunya sangat diperlukan kesiapan baik dari sisi ilmu, pengetahuan, keterampilan juga mental,” kata Firly Kusumajaya dari Loop Institute of Coaching melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (16/2). 

Salah satu cara efektif mempersiapkan itu adalah dengan pendampingan atau coaching. Bentuk kemitraan tersebut akan memaksimalkan potensi pribadi dan profesional dalam diri. Caranya, dengan menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran serta proses kreatif.

Firly menjelaskan pendamping alias coach dapat membantu coachee untuk mencapai tujuan dan target performa, memecahkan masalah, merencanakan tindakan ke depan, dan membuat keputusan. Dalam prosesnya, coachee diprovokasi untuk mengeluarkan potensi-potensi terbaiknya. 

Coachee akan dirangsang berpikir, memutuskan rencana sebelum mengambil tindakan, juga memperhitungkan setiap keputusan itu melalui berbagai instrumen pertanyaan terkait. Coachee distimulasi mencapai "aha moment", yakni saat-saat ketika seseorang mendapat pencerahan.

Dengan demikian, segala sesuatu yang dilakukan benar-benar dilakukan dengan dorongan dari diri sendiri. “Sehingga, mereka akan secara sadar menemukan dan mengeluarkan potensi yang dimilikinya. Inilah mengapa coaching penting dalam proses pemilihan karier,” kata Firly.

photo
Loop Institute of Coaching bekerjasama dengan Program S2 Psikologi dan Career Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Program Community Service Empowering the New Generation, Sabtu (16/2).

Untuk itu, Loop Institute of Coaching bekerjasama dengan Program S2 Psikologi dan Career Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan Program Community Service Empowering the New Generation. Kegiatan ini dilakukan di Ruang Teater Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu. 

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan peran coach dan proses coaching di lingkungan Pendidikan, memperkenalkan coaching kepada para mahasiswa sebagai sebuah metode untuk pengembangan diri. Pendekatan itu diyakini membantu mengembangkan dan memberdayakan generasi muda di Indonesia.

Kegiatan melibatkan 33 coach dari "Certified Profesional Coach Program" Angkatan 29 di Loop Institute of Coaching. Kegiatan diikuti oleh 83 peserta yang terdiri dari Mahasiswa S1 dan S2 di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain coaching individual, kegiatan ini juga diisi dengan seminar karier untuk mempersiapkan mahasiswa berkompetisi pada dunia kerja. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan 1 Bidang Pendidikan Fakultas Psikologi  Dr Abdul Rahman Saleh MSi dan Kepala Pusat Karier UIN Salamah Agung Phd. 

Coaching ini program yang penting karena proses mempersiapkan ini bukan terapeutik,” kata Abdul Rahman.

Sementara Salamah berpendapat kegiatan coaching di dunia pendidikan ini perlu dilakukan berkesinambungan. “Proses coaching penting dilakukan secara reguler. Bahkan dimulai saat mahasiswa baru masuk perkuliahan dan seterusnya hingga mereka siap utk masuk ke dunia kerja,” kata dia.

Syeikha, mahasiswa yang menjadi peserta dalam program ini, mengapresiasi kegiatan ini. “Coach membantu saya dengan memberikan pertanyaan, arahan, dan statement yang luar biasa dengan mengukur sejauh apa kemampuan saya dan bagaimana meningkatkannya,” kata dia.

Mahasiswa lainnya, Misbah, mengaku menemukan pilihan terbaik untuk hidup setelah proses coaching individual. “Semakin memiliki keyakinan akan apa yang akan dilakukan,” kata dia. 

Mahasiswa lainnya, yakni Rifqi, Bilqis, dan Suhfi, juga mengaku proses coaching membantu meyakinkan tujuannya yang ingin dicapai setelah lulus kuliah. “Proses coaching yang telah dilakukan membuat saya mampu menggali kekuatan diri dan menjadi percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki,” kata Bilqis. 

“Coach dapat membuat saya lebih terbuka dalam pemikiran, lebih percaya diri dengan potensi yang saya punya,” ujar Sufi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement