Selasa 08 Jan 2019 16:34 WIB

Tak Ada Mahasiswa Beri Kesaksian Soal Kerja Paksa di Taiwan

Kemlu berbicara dengan Kemenristekdikti tentang penataan kuliah magang ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa belajar di kampus
Foto: flickr
Mahasiswa belajar di kampus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sampai saat ini tidak mahasiswa Indonesia yang dipaksa bekerja di Taiwan. Sebelumnya dilaporkan ada 300  mahasiswa Indonesia di Taiwan yang mengalami kerja paksa.

"Sejauh ini tidak ada satu pun mahasiswa yang memberikan kesaksian mengenai adanya unsur kerja paksa, bahwa anggota parlemen yang menemukan kerja paksa akan kami tanya jangan-jangan target surveinya berbeda," kata Lalu, Senin (8/1).

Pekan lalu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendapatkan laporan dugaan kerja paksa terhadap ratusan mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Taiwan. Ratusan mahasiswa tersebut diduga diiming-imingi mendapatkan beasiswa namun pada realisasinya dipekerjakan.

"Jadi skema kuliah magang ini sangat banyak sekali ke Taiwan ada skema yang diinisiasi atau diprakarsai provinsi ada skema di bawah Kemenristekdikti, ada yang ada di bawah yayasan-yayasan," tambah Lalu.

Lalu mengatakan skema kuliah magang melalui yayasan ini yang ingin Kementerian Luar Negeri tata lagi. Lalu menambahkan Kementerian Luar Negeri juga sudah berbicara dengan Kemenristekdikti tentang penataan kuliah magang ini.

"Kemenristekdikti setuju untuk saatnya untuk menata lagi, membuat tata kelola yang lebih baik, itu intinya, sebelumnya itu masih usulan sekarang Kemenristekdikti setuju dan bahwa kami harus duduk bersama untuk menata kembali," kata Lalu.

(Baca: Ini Temuan PPI Taiwan Terkait Dugaan Eksploitasi Mahasiswa)

Lalu mengatakan permasalahan utamanya terlalu banyak skema kuliah magang ke Taiwan. Sehingga tidak ada sistem pengawasan yang tunggal. Kabarnya Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipe, Taiwan sudah mendapat beberapa laporan tentang masalah kerja paksa ini.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Yudha mengatakan kabar 300 mahasiswa Indonesia dipaksa berkerja di Taiwan telah menyinggung soal kedaulatan bangsa. Menurutnya Indoensia harus melayangkan protes walaupun Indonesia dan Taiwan tak memiliki hubungan diplomatik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement