Rabu 19 Dec 2018 22:43 WIB

Tim Peduli UI Lakukan Pemeriksaan Malaria dan DBD di NTB

Ada sejumlaj lokasi yang menjadi sasaran pemeriksaan.

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Tim Universitas Indonesi (UI) Peduli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI melakukan upaya prevenif dan promotif terhadap kejadian penyakit berbasis nyamuk i Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilakukan setelah ditemukannya 137 orang yang positif menderita malaria usai terjadinya gempa di Lombok pada September lalu.

“Kami melakukan pemeriksaan jentik, pemeriksaan gejala malaria, dan demam berdarah dengue (DBD). Aktivitas itu dibantu oleh entomolog dan petugas puskesmas setempat,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat UI, Dewi Susanna, Rabu (19/12) di Jakarta.

Selain Dewi, tim ini beranggotakan Tris Eryando, Tiara Mairani, Arini Haq, dan Sevrina Anggraini. Kegiatan yang berlangsung mulai 20-25 Oktober itu merupakan kerja sama antara Ikatan Alumni UI ( Iluni UI), Universitas Indonesia, Dinas Kesehatan Lombok, dan Puskesmas Sembalun, Lombok Timur.

Dewi menambahkan, ada enam dusun yang menjadi sasaran pemeriksaan , yakni Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok Petung, Sembalun, dan Sembalun Timba Gading. Pemeriksaan jentik dilakukan pada 120 tempat perindukan nyamuk di Desa Sembalun, Lombok Timur.

Jentik yang ditemukan, jelasnya, dimasukkan dalam botol kaca dan selanjutnya dibawa ke laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur untuk diperiksa. Jenis jentik yang ditemukan adalah Culex sp. Jentik jenis ini bisa membawa penyakit filariasis atau kaki gajah.

Pemeriksaan kesehatan bagi warga yang dicurigai mengalami gejala malaria atau DBD dilakukan dengan menggunakan alat rapid diagnostic test (RDT). Pemeriksaan RDT oleh Tim FKM UI dibantu seorang tenaga kesehatan dari Puskesmas Sembalun. Sedangkan pemeriksaan jentik nyamuk dibantu oleh entomolog dari Dinkes Lombok Timur, yaitu Munawir dan Ramli yang merupakan peneliti dari Puskesmas Sembalun.

Selama pemeriksaan, Tim UI Peduli memberikan penyuluhan terkait pencegahan dan pengendalian penyakit akibat vektor (terutama nyamuk) dengan melakukan 3M (mengurs, menutup, mengubur) dan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di rumah tangga. Berdasarkan pemeriksaan RDT tidak ditemukan yang mengalami sakit malaria namun banyak ditemukan gejala yang menunjukan ke arah DBD. Karena itu, penanganannya diambil alih oleh Puskesmas Sembalun dan Dinas Kesehatan Lombok untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement