Rabu 31 Oct 2018 14:08 WIB

UII Perpanjang Kerja Sama dengan Universitas Malaysia

UII dan USIM sudah lama menjalin hubungan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Islam Indonesia (UII).
Foto: Ist
Universitas Islam Indonesia (UII).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) memperpanjang kerja sama dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Naskah kerja sama ditandatangani Rektor UII, Fathul Wahid, dan Dr Musa Ahmad, Wakil Rektor USIM, Prof Dato’ di Yogyakarta, Selasa (30/10).

Selain ditandatangani Rektor UII dan Wakil Rektor USIM, naskah kerja sama juga ditandatangani Dekan FMIPA, Prof Riyanto. Penandatangan juga disaksikan Wakil Rektor I Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Imam Djati Widodo.

Rektor UII, Fathul Wahid mengungkapkan kerja sama ini merupakan salah satu upaya UII untuk melebarkan manfaat. Selama ini sudah terjalin kerja sama dengan USIM melalui berbagai kanal. Di antaranya, pertukaran mahasiswa, kerja sama riset, kerjasama publikasi. Ke depan kerja sama bisa lebih tinggi lagi, kemungkinan bisa dual degree dan lain-lain. 

Fathul berharap kerja sama ini menjadi awal baru, karena antara UII dan USIM sudah lama menjalin hubungan. Tampaknya, osmosisnya juga bagus sehingga bisa mencari peluang apa yang bisa kita tingkatkan di masa depan. 

“Hasil kerja sama, ada 10 mahasiswa USIM yang kuliah di UII, ada penelitian bersama dari Prodi Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Untuk konteks ini akan ada publikasi di jurnal internasional,” kata Fathul Wahid seusai penandatanganan di Yogyakarta, Selasa (30/10).

Sementara USIM Professor Dato’ Dr Musa Ahmad mengungkapkan kerja sama ini pada bidang workshop bersama tentang minyak atsiri, pertukaran mahasiswa untuk transfer kredit untuk satu semester. FMIPA UII memiliki Pusat Studi dan Industri Minyak Atsiri (Center Essential Oil Studies/CEOS UII) yang menjadi pusat penelitian, pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) Minyak Atsiri. 

“Selain itu, juga ada pertukaran staf, dosen belum. Double degree masih dibahas, kemungkinan setelah penandatangan kerja sama ini. Peningkatan untuk internasionalisasi USIM dan UII,” kata Musa.

Kebijakan USIM, kata Musa Ahmad, mengarahkan mahasiswanya minimal satu kali pergi ke luar negeri. Tujuan utama Indonesia karena lokasi tidak jauh, memiliki kemiripan budaya, serta dari segi makanan juga tak ada masalah.

“Dengan berkunjung ke negara lain, mahasiswa mempunyai pengalaman berinteraksi dengan orang-orang dengan negara lain,” kata Musa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement