Senin 15 Oct 2018 00:07 WIB

Sudirman Said Heran Seminarnya di UGM Batal Digelar

Pimpinan Fakultas tidak memberikan izin peminjaman auditorium.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Sudirman Said
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku heran seminar yang dijadwalkan akan dihadirinya dan mantan Menteri Agraria Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan pada Jumat (12/10) lalu batal digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Sudirman pun angkat bicara terkait hal tersebut.

"Saya diundang panitia seminar dan sudah ada di Yogya sejak Jumat pagi," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (13/10).

Sudirman menjelaskan sehabis shalat jumat saat hendak bertolak ke UGM, ia mendapatkan kabar dari panitia bahwa acara batal dilaksanakan. Alasan pembatalan tersebut lantaran pihak Pimpinan Fakultas tidak memberikan izin peminjaman auditorium.

"Saya jawab pada panitia, ya sudah tidak apa apa," ungkapnya.

(Baca: Acara Sudirman Said Dibatalkan, Ini Klarifikasi UGM)

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga tersebut tidak mempermasalahkan  pembatalan acara tersebut, namun ia justru  menyayangkan pihak kampus yang kabarnya mengancam akan memberhentikan mahasiswa yang menjadi panitia jika acara itu tetap digelar.

"Yang saya sedih, kenapa harus pakai ada ancaman drop out segala ke adik adik kita kader bangsa. Semoga ancaman drop out itu tidak benar. Mereka tidak berbuat kesalahan. Mereka juatru sedang membina diri," imbuhnya.

Sementara itu Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM Eddy OS Hiariej membantah kabar mahasiswa sebagai penyelenggara seminar di Fakultas Peternakan akan terancam drop out (DO). Ia juga menyangkal jika ada tekanan intel terkait pembatalan seminar yang menghadirkan dua mantan menteri itu.

Menurut Eddy, kabar tersebut 100 persen adalah kebohongan publik. "Tidaklah mungkin UGM sebagai institusi berintegritas yang reputasinya telah mendunia melakukan intimidasi akademik," kata Eddy Hiariej dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Ahad (14/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement