Jumat 12 Oct 2018 09:01 WIB

Tiga Inovasi Amikom Tampil di Apicta 2018

Inovator-inovator Amikom ini berhasil menembus tahapan final di Cina.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Perwakilan Universitas Amikom Yogyakarta yang akan berangkat ke  Cina untuk Apicta 2018.
Foto: Wahyu Suryana / REPUBLIKA
Perwakilan Universitas Amikom Yogyakarta yang akan berangkat ke Cina untuk Apicta 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak tiga inovasi karya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta tampil dalam ajang Asia Pacific ICT Alliance (Apicta) Awards 2018. Gelaran itu berlangsung pada 9-13 Oktober 2018 di Guangzhou, Cina.

Ada Fishgator untuk kategori agriculture, Dtron Smart Chair untuk kategori resource, energy and utility dan kategori research and development, serta Simbah Digital Farmer untuk kategori agriculture dan kategori startup.

Direktur Lembaga Pengabdian Masyarakat Amikom, Heri Sismoro mengatakan, dalam ajang ini tim Amikom akan diwakili Agus Purwanto, Mochammad Yusa, Yudhis Thiro Kabul dan Laili Annas Sholikhan.

Mereka akan bergabung dengan produk inovasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Produk garapan inovator-inovator Indonesia ini akan berkompetisi dengan produk-produk ICT dari berbagai negara Asia Pasifik. Di antaranya Cina, Jepang, Singapur sampai Australia.

Karenanya, Heri memberi apresiasi atas perjuangan inovator-inovator Amikom, yang kali ini berhasil menembus tahapan final yang akan berlangsung di Cina.

"Selamat berjuang karena teman-teman tidak hanya membawa nama Amikom, namun merah putih. Jaga kesehatan, kekompakan, tetap semangat, semoga bisa mendapat hasil yang terbaik," kata Heri melalui rilis yang diterima Republika.co.id,  Jumat (12/10).

Untuk inovasi-inovasi yang lolos, Simbah Digital Farmer sendiri dikembangkan Mujiyanto dan tim demi memecahkan masalah pertanian dengan Natural Language Processing dan Artificial Intelligence.

Petani cukup memfoto penyakit tanaman dan Aplikasi Simbah akan mendiagnosis dan memberi langkah-langkah mengobati penyakit tersebut. Petani juga bisa bertanya apapun, dan aplikasi Simbah akan menjawab pertanyaannya.

Kehadiran aplikasi ini tentu memudahkan petani, yang kebanyakan orang tua jika bertanya seputar pertanian. Aplikas Simbah Digital Farmer sendiri sudah bisa diunduh di Playstore.

Fishgator, merupakan platform berbasis IoT (Internet of Thing) untuk budidaya ikan berbasis Ai dan Sistem Manajemen Data. Beberapa fitur yang memudahkan budidaya ikan dalam Fishgator di antaranya sistem pemberi makan otomatis.

Sistem bernama Automatic Feeder itu merupakan manajemen pakan untuk membuat efisiensi jumlah pakan yang ke luar. Fishgator juga menggunakan teknologi sistem sirkulasi circle bubble untuk stabilkan kadar oksigen dalam air.

Selain itu, terdapat fitur monitoring dan treatment sistem untuk memantau kualitas air berbasis smartphone dan web. Sedangkan, Dtron Smart Chair, merupakan kursi roda pintar untuk para difabel.

Kursi roda ini bergerak sesuai yang diucapkan pengguna smartchair. Kursi ini dilengkapi fitur navigasi manual, tombol manual based on smartphone dan suara. Dtron Smart Chair dan Fishgator dikembangkan Yudhis Thiro Kabul Yunior. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement