REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menyiapkan program start up school untuk mencetak technopreneur dan socio preneur lulusan IPB. Start up school adalah wahana bagi calon technopreneur untuk mendapatkan pendampingan melalui proses inkubasi.

"Melalui program tersebut mahasiswa mendapatkan pendampingan agar kemampuan berwirausahanya terus berkembang," kata Rektor IPB Arif Satria saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/10).

Program lain untuk menghasilkan lulusan yang technopreneur dan socio preneur, kata Arif, yaitu dengan merealisasikan program kewirausahaan yang sistematis dan by design. Dimulai sejak seleksi mahasiswa baru, kemudian dilanjutkan dengan program mahasiswa tahun pertama hingga program kewirausahaan saat mahasiswa hendak lulus.

"Program yang sistematis itu penting, karena untuk mencetak seorang wirausaha itu harus dengan proses, step by step," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak lembaga pendidikan tinggi di Indonesia turut berperan mengembangkan sekaligus melahirkan para wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Jokowi menyampaikan Indonesia memerlukan lebih banyak wirausaha untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Ia menyebut bahwa saat ini, semangat kewirausahaan bangsa masih berada pada tahap yang rendah.

"Dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan kita masih di ranking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat kita ke-16 dari 24 negara. Jumlah inovasi dan paten kita juga masih rendah, yaitu peringkat 87 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan besar yang harus kita selesaikan," kata Jokowi saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara (USU) di Auditorium Kampus USU, kemarin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika