Selasa 18 Sep 2018 19:19 WIB

Mahasiswa Amikom Juara Dua Wirausaha Muda Mandiri

Program WMM 2018 melombakan tujuh kategori.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Yudhis Thiro Kabul Yunior, mahasiswa pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta, peraih juara dua Wirausaha Muda Mandiri 2018.
Foto: Dokumen.
Yudhis Thiro Kabul Yunior, mahasiswa pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta, peraih juara dua Wirausaha Muda Mandiri 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta kembali menorehkan prestasi melalui mahasiswa-mahasiswanya. Kali ini, mahasiswa pascasarjana Yudhis Thiro Kabul Yunior berhasil menjadi juara dua Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2018.

WMM  merupakan program kewirausahaan nasional yang diinisiasi Bank Mandiri sejak 2007. Gelaran itu sudah menelurkan lebih dari 36 ribu wirausaha muda dari 656 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Program WMM 2018 melombakan tujuh kategori mulai industri perdagangan dan jasa, sosial, digital financial technology, teknologi non digital, teknologi digital, kreatif, dan boga.

Tiap kategorinya terbagi dalam dua jenjang, yaitu mahasiswa S1/3 dan non-mahasiswa S2/S3/umum. Dalam WMM 2018, terdapat 70 finalis terpilih yang telah disaring dari 898 peserta yang mendaftar dalam program ini.

Dari 70 finalis terpilih, dipilih lagi 28 pelaku usaha muda potensial, yang kemudian dipilih sebagai juara satu dan juara dua tiap kategorinya. Yudhis, meraih juara dua untuk kategori non-mahasiswa bidang usaha teknologi digital.

Pemenang dari kelompok non mahasiswa akan memperoleh penghargaan WMM dan uang tunai hingga Rp 200 juta untuk juara pertama dan Rp 100 juta untuk juara dua. Hadiah akan pula diperoleh kelompok mahasiswa.

Pemenang satu akan memperoleh Rp 100 juta, dan pemenang kedua Rp 50 juta. Penghargaan pemenang diserahkan langsung Menteri BUMN, Rini Soemarno, dan Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo.

"Inovasi yang diikutkan oleh Yudhis dalam program ini adalah Fishgator," kata Direktur Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta, Kusrini, kepada Republika.co.id, Senin (17/9).

Fishgator sendiri merpakan platform berbasis Internet of Things untuk budi daya ikan berbasis Ai dan Sistem Manajemen Data. Di Fishgator, sejumlah fitur yang memudahkan budi daya ikan dihadirkan.

Ada siste pemberi makan otomatis (automatic feeder) berbasis manajemen pakan untuk mengefisiensi jumlah pakan yang ke luar. Fishgator menggunakan teknologi sistem sirkulasi circlebubble untuk menstabilkan kadar oksigen dalam air.

Selain itu, terdapat fitur monitoring dan treatment sistem untuk memantau kualitas air berbasis telfon pintar dan web. Sebelumnya, Fishgator berhasil mendapat medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO) Award 2018 di Korea Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement