Senin 03 Sep 2018 17:19 WIB

Lima Negara Ikuti Pelatihan Keluarga Berencana di UGM

Pelatihan berlangsung 18 hari efektif dengan durasi delapan jam per hari.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Pelatihan keluarga berencana bertaraf internasional di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.
Foto: Neni Ridarineni.
Pelatihan keluarga berencana bertaraf internasional di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Kegiatan pelatihan keluarga berencana bertaraf internasional yang diberi tajuk 'International Comprehensive Right-Based Family Planning Training' diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Acara digelar Center of Excellence for Family Planning and Reproductive Health di UGM yang didirikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Serta didukung pula oleh PBB melalui United Nations Population Fund (UNFPA).

Pelatihan berlangsung 3 – 22 September 2018 di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM dan RSUP Dr Sardjito DIY. Pelatihan ini merupakan yang ketiga yang pesertanya tergabung dalam kerjasama  Selatan-Selatan yakni sebanyak 12 orang/angkatan dari Bangladesh, Ghana, Papua New Guinea, dan Timor leste.

"Bentuk pelatihan ini penuh dengan sesi belajar mengajar di kelas, kelas keterampilan dengan manekin, kelas keterampilan dengan pasien simulasi, dan sesi tatap muka dengan pasien sesungguhnya," kata Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional BKKBN, Hermansyah dalam pembukaan pelatihan, Senin (3/9).

Dikatakan, pelatihan berlangsung 18 hari efektif dengan durasi delapan jam per hari. Hasil dari  pelatihan ini diharapkan adalah menjadi penyediaan/atau pengelola pelayanan keluarga berencana yang berketerampilan, peningkatan ketersediaan, aksesibilitas, penerimaan, dan kualitas pelayanan keluarga berencana, peningkatan angka penerimaan dan berkelanjutan, peningkatan angka prevalensi kontrasepsi, dan penurunan angka fertilitas maternal dan mortalitas maternal.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Politik Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Sekretariat Negara Gogor Oko Nurhayoko memberikan apresiasi pada BKKBN, UNFPA, dan UGM yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan ini.

"Kami terus berkomitmen memfasilitasi pelaksanaan pelatihan internasional ini sebagai upaya mendukung secara penuh kerjasama selatan-selatan dan triangular," ujarnya.

Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM  Ova Emilia menjelaskan pelatihan ini berdasarkan kompetensi yang memerlukan waktu yang lama, dengan 26 topik bahasan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Pelatihan ini sudah terstandardisasi mendapatkan materi teori dan praktik langsung dengan supervisi langsung dari trainer. "Diharapkan peserta menjadi trainer di negaranya masing-masing. Kami mengupayakan dan mengusulkan terus memback up peserta hasil pelatihan setelah kembali ke negaranya," kata Ova.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement