Jumat 31 Aug 2018 11:02 WIB

Hadiah ke Luar Negeri Menanti Jawara Pimnas

Hadiah itu diberikan agar mahasiswa-mahasiswa mampu beradaptasi dan kompetitif.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Menristekdikti Mohamad Nasir saat memberikan sambutan pada pembukaan Pimnas 31 di GOR UNY, Kamis (30/8).
Foto: Nico Kurnia Jati
Menristekdikti Mohamad Nasir saat memberikan sambutan pada pembukaan Pimnas 31 di GOR UNY, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menristekdikti, Mohamad Nasir, mengaku akan memberikan apresiasi tersendiri bagi mahasiswa yang sukses menjuarai Pimnas 31 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hal itu disambut riuh tepuk tangan peserta-peserta Pimnas 31.

"Mungkin kita kirim ke Korea Selatan, Jepang atau Eropa," kata Nasir saat memberi sambutan di pembukaan Pimnas 31 di GOR UNY, Kamis (30/8).

Rencananya, peraih hadiah ke luar negeri ini akan mendapatkan kesempatan khusus. Yaitu, membandingkan gelaran pimnas-pimnas yang ada di negara-negara lain dengan di Indonesia.

Ia merasa, perbandingan itu memang sudah harus dilihat sendiri mahasiswa-mahasiswa sebagai peneliti. Termasuk, melihat langsung bagaimana revolusi industri 4.0 sedang berlangsung.

Terlebih, ia melihat perubahan-perubahan yang ada di dunia global terjadi dengan sangat terintegrasi. Baik itu perubahan yang ada di dunia digital, sosial maupun dunia ekonomi.

Sayangnya, Nasir tidak menjelaskan secara rinci hadiah akan diberikan kepada per orangan atau per presentasi. Namun, ia menegaskan, itu jadi apresiasinya kepada mahasiswa karena mampu jadi yang terbaik dari yang terbaik.

Pimnas 31 sendiri memiliki tujuh bidang perlombaan. Ada PKM Penelitian, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian kepada Masyarakat, PKM Penerapan Teknologi, PKM PKM Karsa Cipta, PKM Gagasan Tertulis dan PKM Penelitian Eksakta.

"Dari tujuh itu mana yang kira-kira bisa kita proyeksikan ke luar negeri," ujar Nasir.

Menurut Nasir, pemberian hadiah itu diberikan agar mahasiswa-mahasiswa mampu beradaptasi dan kompetitif. Ia sendiri mengaku sedang memikirkan cara agar perguruan tinggi di Indonesia bersaing dengan perguruan tinggi asing.

Terutama, lanjut Nasir, dalam meningkatkan mutu. Untuk itu, ia berharap daya saing yang biasa diasah itu mampu meningkatkan kemampuan diri perguruan tinggi Indonesia untuk bersaing di persaingan global.

"Mudah-mudahan potensi yang ada di era milenial ini mampu dimanfaatkan betul," kata Nasir.

Gelaran Pimnas 31 di UNY sendiri berlangsung pada 28 Agustus-2 September 2018 mendatang. Tidak kurang 1.523 mahasiswa dari seluruh Indonesia bersaing menampilkan presentasi-presentasi terbaik mereka.

Mereka merupakan finalis-finalis dari total 440 judul presentasi yang lolos Pimnas ke-31. Bahkan, mereka berasal dari 136 perguruan tinggi seluruh Indonesia, angka terbanyak sepanjang sejarah Pimnas.

Tidak heran, persaingan yang ada begitu ketat, dengan standar yang semakin tinggi. Selain itu, ada lomba-lomba poster yang tahun ini memang wajib dibuat peserta-peserta Pimnas ke-31.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement