Jumat 03 Aug 2018 12:29 WIB

IPB Dampingi Arnita untuk Kuliah Lagi

IPB berharap Arnita menjadikan kesempatan ini untuk membanggakan daerahnya.

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)
Foto: antara
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) mendampingi Arnita Rodelia Turnip untuk melengkapi administrasi perkuliahan. Arnita bisa kembali berkuliah karena beasiswanya diaktifkan lagi oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Dr Drajat Martianto mengatakan kampus sudah menghubungi Arnita. “Sebelum kami juga selalu berkontak. Dengan diaktifkannya beasiswanya, langkah selanjutnya adalah penyelesaian proses administrasi perkuliahan," kata dia saat dihubungi di Bogor, Jumat (3/7).

Pendampingan ini dilakukan untuk membantu proses administrasi sekaligus membantu mengejar ketertinggalan Arnita yang sempat putus kuliah selama tiga semester. Drajat mengatakan, Senin (6/8) pekan depan, kampus akan melakukan diskusi untuk memproses segala administrasi dan surat-surat yang diperlukan untuk mengaktifkan kembali status Arnita berkuliah di IPB. 

Selain itu, ada keinginan dari Arnita untuk pindah dari program studi yang sebelumnya. Sehingga, perlu ada komunikasi lebih lanjut dengan dekan fakultasnya. 

“Memang dari awal dia tidak berminat di jurusan itu, walau nilainya masih tergolong bagus," kata Drajat. 

Sebelumnya, Arnita tercatat sebagai mahasiswa program studi Silvikutur, Fakultas Kehutanan IPB. Ia terdaftar sejak tahun 2015 sebagai mahasiswa penerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari Pemkab Simalungun. 

Drajat menyebutkan, jika seluruh administrasi akademik telah terpenuhi maka pada September ini, Arnita sudah bisa aktif berkuliah kembali di IPB.  Pengaktifan kembali status Arnita sebagai mahasiswa IPB tidak terlepas dari peran Pemerintah Kabupaten Simalungun yang telah mengembalikan beasiswanya, dan membayarkan tunggakan dana BUD senilai Rp 55 juta pada 2 Agustus kemarin. 

"Kami (IPB) berikan penghargaan untuk Ombudsman RI Sumatra Utara yang telah mengawal terselesai persoalan ini," kata Drajat.

Ia mengatakan, sejak penghentian beasiswa untuk Arnita dilakukan Pemkab Simalungun September 2016, IPB dengan segala sumber daya yang ada mencoba membicarakannya dengan Pemkab Simalungun dan Arnita. Pada September 2016, IPB menerima surat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.

Surat berisi bahwa pemkab tersebut tidak lagi memberikan dana kepada lima mahasiswa IPB penerima beasiswa BUD dari Kabupaten Simalungun. Dari lima orang tersebut, beberapa diberhentikan karena alasan drop out (DO), sementara Arnita Rodelina Turnip tidak disebutkan alasannya.

Menanggapi surat tersebut, Ketua Tim BUD IPB Dr Ibnu Qayim saat itu memberikan rekomendasi agar tidak memutuskan beasiswa. Sebagai pertimbangan adalah sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara IPB dan Pemkab Simalungun Tahun 2015.

SPK tersebut memuat perjanjian di mana jangka waktu pelaksanaan pemberian beasiswa adalah dimungkinkan sampai sembilan semester. Nilai Arnita Turnip pada tahun pertama cukup bagus (2,71). 

Kini dengan telah terselesainya polemik tersebut, Arnita bisa melanjutkan kuliah di IPB di semester tiga. Kemungkinan bisa berpindah program studi sesuai harapannya. 

Drajat menambahkan, IPB sangat berkomitmen kepada pendidikan anak-anak bangsa yang berada di daerah. Sebab, Indonesia negara pertanian dan maritim, sehingga anak-anak berprestasi di IPB harus terus diperjuangkan. 

Ia mengatakan IPB menerima 300 sampai 400 anak-anak berprestasi dari kabupaten kota melalui berbagai jalur. Ia menambahkan IPB mempersiapkan mereka untuk membangun pertanian dan kelautan Indonesia.

"Jadi, IPB sangat berkonsentrasi bukan saja kepada Arnita, tapi anak-anak bangsa lainnya untuk bisa berkuliah," kata Drajat.

Drajat berharap kesempatan yang didapat oleh Arnita dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kesempatan ini memotivasi diri Arnita untuk melakukan hal yang lebih baik serta membanggakan daerahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement