Ahad 22 Jul 2018 13:32 WIB

Startup Inkubator ITS Luncurkan Kapal Kano Ramah Lingkungan

Tim mengganti serat fiber glass dengan limbah serat tebu untuk pembuatan kapal kano.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Kebun tebu
Foto: Syaiful Arif/Antara
Kebun tebu

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan produk Kapal Kano LCGS (Low Cost Green Ship) yang diakui lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis dibanding kapal kano pada umumnya. Tim yang terdiri dari Taufikur Rahmadani, Hafez Haris Arya, dan Ramdan Anggoro ini pun telah merilis produk Kapal Kano LCGS tersebut bertempat di Pulau Merah, Banyuwangi.

Taufik menjelaskan, pada umumnya di industri pembuatan perahu, pembuatan kapal kano menggunakan bahan dasar fiber glass. Namun, kata dia, maraknya penggunaan bahan ini, dapat memicu terjadinya pencemaran lingkungan.

“Perahu dari bahan fiber glass sekarang ini sudah ramai diproduksi di industri pembuatan perahu di Indonesia, dengan kisaran antara 2 sampai 25 meter panjangnya,” kata Taufik dalam siaran persnya, Ahad (22/7).

Mahasiswa UMS Kembangkan Popok dari Sabut Kepala

Taufik mengatakan, untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan tersebut, dia bersama tim memiliki inovasi mengganti serat fiber glass dengan limbah serat tebu. “Jadi ide itu saya dapatkan ketika melihat banyak limbah serat tebu yang dibuang secara cuma-cuma oleh pedagang es tebu,” ujar Taufik.

Setelah melakukan riset dan beberapa kali pengujian, diketahui serat tebu memiliki kekuatan yang setara dengan serat fiber glass. Keuntungannya, penggantian serat fiber glass menjadi serat tebu sangat efektif untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan.

“Selain itu, pemanfaatan serat tebu juga mengurangi limbah tebu yang kurang dimanfaatkan,” kata Taufik.

Taufik melanjutkan, peluncuran kapal kano ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan investasi produk dari salah satu startup binaan UPT Inkubator Industri ITS terhadap daerah wisata. Launching produk tersebut diharapkan bermanfaat untuk membantu pengembangan wahana wisata yang dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi, utamanya di Pulau Merah, Banyuwangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement