Sabtu 14 Jul 2018 02:07 WIB

Budi Luhur Tuan Rumah Lokakarya "Linguistic Computational"

Lokakarya membahas pentingnya penguatan linguistik komputasi di era digital

lokakarya tentang linguistik komputasi bertajuk
Foto: Dok: UBL
lokakarya tentang linguistik komputasi bertajuk "Pentingnya Computational Linguistics di Era Digital Zaman Now".

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Budi Luhur bersama Indonesian Association for Computational Linguistics (INACL) menggelar lokakarya tentang linguistik komputasi bertajuk "Pentingnya Computational Linguistics di Era Digital Zaman Now".

Kegiatan yang dihadiri sejumlah perwakilan kampus-kampus anggota INACL ini, memiliki tujuan berbagi hasil penelitian di bidang komputasi linguistik.

Juga merupakan sarana bagi peneliti pemula untuk mendapat masukan atas penulisan paper yang berkaitan dengan komputasi linguistic sebelum dipublikasikan.

"Lokakarya ini bertujuan untuk mengatur, mendorong dan mendukung koordinasi serta kerja sama nasional dalam mengembangkan sumber bahasa lisan dan berbagai metodologi maupun teknologi pengolahan suara ucap," ujar Tjahjanto selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, Kamis (12/7) lalu.

Ia mengatakan, bidang keilmuan Computational Linguistics (CL) mencakup ilmu teori maupun ilmu terapan, di mana CL secara teoritis mengacu pada isu-isu dalam linguistik teoritis dan ilmu kognitif. Sedangkan linguistik terapan berfokus pada hasil praktis pemodelan dengan bahasa lisan dan tulisan.

Bidang CL merupakan salah satu bidang penelitian yang strategis terutama jika dikaitkan dengan tren interaksi antara manusia dan komputer yang saat ini terus meningkat kemampuannya, terutama dari tingkat kemudahan dan kealamiannya.

"Bahasa yang ditekankan dalam penelitan ini hanya berkaitan dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Indonesia," ujar Tjahjanto.

Atikah Solihah, selaku Kasubbid Pedoman dan Acuan, Bidang Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang hadir sebagai salah satu narasumber mengatakan, penguatan linguistik komputasi sangat penting untuk dilakukan di era digital saat ini. Terutama bagi geberasi milenial yang dapat memberi mereka ruang untuk terlibat dalam pengembangan bahasa.

Kemudian memberi kesempatan generasi milenial untuk berkreasi dalam penyusunan korpus dan kamus tertentu.

"Juga memberi peluang bagi generasi milenial untuk memperbarui pengetahuan bahasa dan kemahiran berbahasanya," ujar dia.

Herry Abdul Azis selaku Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kominfo mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap ke depannya Kominfo bersama kampus dan INACL dapat bekerja sama lebih jauh dalam pengembangan komputasi linguistik. Salah satunya untuk dapat menangani hoax yang belakangan semakin sulit untuk dikontrol.

"Hoax itu tidak mudah untuk ditangani, rentangnya begitu lebar. Maka kami harapkan Budi Luhur dan juga INACL dapat membantu memperkaya basis data kementerian kami sehingga bisa menampik konten-konten negatif," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement