Kamis 05 Jul 2018 21:03 WIB

UIN Sunan Gunung Djati Raih Sinta Awards

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menristekdikti M Nasir.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Irwan Kelana
Para peraih penghargaan Sinta 2018 berpose bersama Menristekdikti M Nasir di Jakarta,  Rabu (4/7).
Foto: Dok UIN SGD
Para peraih penghargaan Sinta 2018 berpose bersama Menristekdikti M Nasir di Jakarta, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Prestasi dan kegembiraan diraih Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN Bandung). Perguruan tinggi Islam kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu mendapatkan Penghargaan Sinta (Science and Technology Index) 2018 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Universitas tersebut mendapatkan penghargaan sebagai institusi dengan produktivitas publikasi tertinggi kategori perguruan tinggi keagamaan. Berdasarkan penilaian Kemenristekdikti pada 2016-2018, UIN Bandung mendapatkan skor 201 dengan skor keseluruhan sebesar 3.600. Raihan itu mengungguli UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, UIN Raden Intan Lampung, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Penghargaan kedua diraih dosen UIN Bandung Prof Dr  Muhammad Ali Ramdhani (Dani) sebagai penulis artikel ilmiah dengan Sinta score tertinggi kategori perguruan tinggi keagamaan. Prestasi pembantu rektor IV UIN Bandung bidang kerja sama itu mengungguli empat akademisi kenamaan dari berbagai universitas Islam negeri.

Selain UIN Bandung, penghargaan sama juga diberikan kepada sejumlah perguruan tinggi nasional. Sinta diberikan kepada institusi perguruan tinggi, peneliti, dan pengelola jurnal. Menristekdikti M Natsir memberikan langsung Sinta Awards 2018 di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti Jakarta,  Rabu (4/7) malam.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Prof Dr Mahmud menjelaskan pihaknya terus menggiatkan penelitian dan publikasi melalui Lembaga Penelitian dan Pengkajian Masyarakat (LPPM). Dosen dan mahasiswa terlibat aktif dalam berbagai aktivitas keilmuan untuk menghasilkan terobosan bermanfaat bagi masyarakat.

Mahmud menjelaskan, pihaknya juga meningkatkan sarana pendidikan, seperti perpustakaan. Fasilitas tersebut kini sudah berbasis digital yang memudahkan masyarakat mengakses berbagai buku-buku berkualitas. Dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan perpustakaan itu untuk menghasilkan penelitian berkualitas internasional.

 

"Kami bersyukur, mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi penyelenggaraan Sinta Awards sebagai ajang yang positif untuk motivasi peningkatan publikasi ilmiah," tegas Rektor UIN SGD Bandung dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).

Sinta adalah penghargaan Kemenristekdikti untuk mendorong produktivitas publikasi ilmiah perguruan tinggi di Indonesia. Sinta menilai kinerja publikasi ilmiah perguruan tinggi dalam rentang waktu tiga tahun: 2016-2018.

 

Penghargaan Sinta Awards merupakan prestasi gemilang sivitas akademisi UIN SGD Bandung dalam produktivitas publikasi ilmiah. Publikasi karya ilmiah merupakan kebijakan dan program yang direncanakan sejak lama.

“PTKI se-Indonesia melalui pembinaan Pendidikan Tinggi Kementerian Agama RI sedang menyusun agenda riset keagamaan menuju destinasi kajian Islam dunia. UIN SGD Bandung  berpijak pada paradigma wahyu memandu ilmu telah menyusun topik-topik inti riset seputar radikalisme, pemanfaatan teknologi, indikasi geografis produk unggulan masyarakat lokal, dan Islam Nusantara,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani mengatakan prestasi yang diraihnya sama sekali tak direncanakan. Pihaknya selama ini hanya berusaha merealisasikan tridarma perguruan tinggi: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dengan maksimal. “Tiba-tiba kami meraih Sinta awards. Alhamdulillah. Ini adalah motivasi bagi kami untuk berusaha dan bekerja lebih keras,” kata  Muhammad Ali Ramdhani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement