Selasa 12 Jun 2018 16:03 WIB

Persatuan Antarumat Islam Perlu Diteguhkan

Islam merupakan agama damai yang menekankan pentingnya toleransi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UII.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Semangat persatuan menjadi isu yang sering diangkat di tengah keberagaman yang semakin mendapat tantangan. Ini yang jadi semangat Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta membentuk forum guna membahas itu lewat Diskusi Civitas Akademika.

Diskusi diprakarsai Takmir Masjid Ulil Albab yang bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam UII. Tema yang diangkat yakni 'Menghormati Keberagaman, Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa'.

Bertempat di Masjid Ulil Albab UII, hadir selaku pembicara utama Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid mengingatkan, faktor keberagaman dalam pembangunan bangsa memiliki posisi yang sangat penting.

"Apalagi, Indonesia dibangun di atas keberagaman dan itu yang membuat Indonesia besar dan kuat, tapi dengan syarat yakni harus ada saling menghargai, saling menghormati dan tahu mana yang harus dipermasalahkan dan harus diselesaikan bersama," kata Fathul.

Dalam paparannya, Ketua MPR, Zulkifli Hasan menekankan, saat ini sangat perlu memelihara memelihara toleransi yang sudah terbangun di Indonesia. Menurut Zul, bisa menjadi contoh bagaimana toleransinya masyarakat Muslim di Indonesia.

Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim namun tidak hanya hari raya Muslim yang libur, melainkan hari raya seluruh agama. Bahkan, terlihat dari tradisi salam kita, ada assalamualaikum, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, dan lain-lain.

"Jadi, Indonesia khatam masalah toleransi sejak dulu kala, jabatan di pemerintahan contohnya, tidak berdasar agama," ujar Zul.

Selain itu, Zul menyampaikan Islam merupakan agama damai yang menekankan pentingnya toleransi. Kejadian yang baru saja terjadi misalnya, peristiwa 411 dan 212, tujuh juta orang berkumpul dalam satu tempat, dan terjadi di berbagai kota.

Bagi Zul, itu membuktikan peradaban Islam yang sangat luar biasa. Aksi dengan jutaan manusia yang begitu damai, tidak ada orang meninggal, rumah terbakar bahkan rumput pun tidak rusak, dirasa telah meningkatkan taraf iman. "Bertambah iman kita melihatnya," kata Zul.

Namun, ia merasa, bagi mereka yang kontra keberagaman, tentu akan terus dicari kesalahan dan tetap akan mencaci Islam. Mulai dari menyebutnya sumbu pendek gampang marah, Islam radikal, sampai Islam ajaran yang sesat.

"Jadi, kalau Islam dikatakan radikal, kita harus berani menjelaskan dan jangan diam, di sinilah penting umat Islam untuk selalu mengatakan kebenaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement