Senin 11 Jun 2018 18:26 WIB

Perusahaan Rintisan Mahasiswa UII Tembus Kancah Dunia

Startup yang dikembangkan bergerak di bidang pemberdayaan komunitas dan desa wisata.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UII.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wildan Maulana, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berhasil membuat perusahaan rintisan di sektor pariwisata bernama gidsnesia.com. Bahkan, perusahaan yang akan dikembangkan versi mobilenya itu telah masuk forum startup Istanbul 2018 di Turki.

Wildan bersama timnya berhasil masuk 100 besar perusahaan rintisan yang dianggap patut diperhitungkan investor-investor. Tidak tanggung-tanggung, karya mereka mampu bersaing dengan karya-karya dari 60 ribu peserta lain yang berasal dari 140 negara-negara dunia.

Startup Istanbul 2018 merupakan gelaran tahunan yang dilaksanakan tidak lain untuk mempertemukan pengembang-pengembangan di seluruh penjuru dunia dengan investor. Dua tahun lalu, wakil-wakil Indonesia pernah pula menembus 100 besar.

"Alhamdulillah, tidak menyangka bisa lolos 100 besar, ini berkat kerja keras teman-teman tim dalam terus mengembangkan gidnesia yang memberikan manfaat bagi orang banyak," kata Wildan.

Ia mengatakan, startup yang saat ini mereka kembangkan bergerak di bidang pemberdayaan komunitas dan desa wisata. Idenya sendiri berawal dari kesulitannya memperoleh informasi di tiap tempat yang dikunjungi.

Dari situ, Wildan tergerak untuk mengumpulkan komunitas pemandu lokal agar wisatawan dapat lebih mudah menemukan pengalaman dalam setiap berkunjung. Ia berharap, karyanya mampu membantu wisatawan sekaligus kemajuan wisata itu sendiri.

"Bayangkan saja jika saya pergi ke Raja Ampat tidak tahu harus ke mana saja, tidak mengerti transportasi di sana akan sangat merepotkan. Melalui gidnesia.com kita cukup menghubungi nomor pemandu yang tertera dan tiggal menentukan waktu dan tempat kita berkunjung ke sana," ujar Wildan.

Salah satu tantangan yang dihadapinya tidak lain mendapatkan ide yang benar-benar baru. Sebab, seorang pengembang harus benar-benar mengerti akan kebutuhan konsumen di pasar, tapi tetap memberikan sesuatu yang baru dan berbeda kepada konsumen.

Dalam prosesnya, ia menekankan, dibutuhkan kekompakan tim yang bagus, komitmen, dan tanggung jawab. Karenanya, Wildan berpendapat, validasi ide menjadi hal yang paling mendasar dalam suksesnya perusahaan rintisan.

"Sehingga, akan lebih mudah bagi tim untuk terus mengembangkannya," kata alumni dari Inkubator Bisnis Mahasiswa (Ibisma) UII tersebut.

Saat ini, perusahaan rintisan digital Tim Wildan telah memperoleh dukungan dari think.web.id, perusahaan yang bergerak di bidang digital marketing. Termasuk, memberikan pendampingan terhadap perkembangan gidnesia.com.

Selain gidnesia.com, ia memiliki startup Gidicode yang merupakan startup yang memberikan bantuan kepada pengembang dalam membuat perusahaan rintisan baru. Wildan mengaku bersyukur dapat didukung kampus baik dari moral maupun keuangan dalam mengembangkan perusahannya.

"Alhamdulillah UII selalu mandukung, semoga kami diberikan hasil yang terbaik di Startup Istanbul pada Oktober besok, dan mengharumkan nama UII serta Indonesia," ujar Wildan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement