Sabtu 09 Jun 2018 04:07 WIB

UMM Inisiasi Pendampingan Lanjutan Sekolah ADEM Daerah 3T

Infrastruktur yang terbatas di daerah 3T menyebabkan pendidikan semakin tidak merata

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
umm
Foto: umm
umm

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai menginisiasi pendampingan lanjutan kepada 32 sekolah di Papua dan Papua Barat penyelenggara ADEM daerah 3T (tertinggal, terpencil, terluar). Program ini merupakan tindak lanjut setelah sukses mengadakan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) 2017 lalu.

Ketua Program Studi (Prodi) Psikologi, Siti Maimunah mengatakan, daerah-daerah 3T merupakan bagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sampai saat ini masih kurang memiliki akses pendidikan yang baik. Kondisi infrastruktur yang terbatas di daerah 3T menyebabkan pendidikan semakin tidak merata. "Karena itu anak-anak dari daerah 3T kurang merasakan pendidikan yang layak," terang Siti melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (8/6).

Menurut Siti, materi pendidikan yang baik ditunjang dengan fasilitas yang memadai dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang akademis. Kompetensi ini dapat mengarahkan siswa untuk mengetahui minat dan bakatnya. Namun hal ini tidak dapat berlaku secara sempurna pada siswa program ADEM 3T.

Keterbatasan materi pendidikan yang diterima di daerah 3T sedikit menyulitkan anak. Mereka mengalami kesukaran dalam memahami potensi yang dimiliki. Oleh karena itu, diperlukan bantuan tes minat dan bakat bagi siswa program ADEM untuk menggali potensi siswa dan membantu mereka untuk berhasil dalam studinya.

"Dengan demikian upaya pemerintah dalam melakukan penyetaraan pendidikan sebagai wujud mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud, jelasnya.

Siti menjelaskan, capaian dari kegiatan ini berkaitan dengan laporan kondisi setiap peserta didik mengenai kemampuannya masing-masing pada bidang tertentu sesuai dengan minat dan bakatnya. Laporan ini, kata Siti, dapat menjadi informasi atau data bagi sekolah yang dituju. Dari sini dapat dijadikan dasar bagi sekolah atau guru dalam memberikan penanganan dan layanan pendidikan yang komprehensif.

Secara spesifik, laporan hasil siswa kelas X dapat dijadikan bahan acuan dalam membimbing dan mengembangkan potensinya selama masa studi sesuai dengan hasil tes dan jurusan yang diambil. "Sedangkan bagi siswa kelas XII dapat sebagai dasar dalam pengambilan jurusan di perguruan tinggi," urai Siti.

Fakultas Psikologi UMM, sambung Siti, telah banyak menjalin kerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam melakukan kegiatan yang sama. Oleh karena itu, tambah dia, Fakultas Psikologi UMM sangat berkompeten dalam melakukan kegiatan identifikasi potensi siswa melalui asesmen potensi kecerdasan, minat dan bakat siswa.

Melalui aspek-aspek tersebut akan diperoleh gambaran yang komperhensif tentang minat bakat siswa yang selanjutnya pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Khusus Layanan Khusus dapat mengembangkan potensi positif dari siswa sehingga menjadi siswa yang berprestasi baik akademik maupun non-akademik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement