Jumat 11 May 2018 10:52 WIB

200 Perguruan Tinggi Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Sebanyak 61 persen institusi pendidikan tinggi kita masih terakreditasi peringkat C.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Kemenristekdikti
Kemenristekdikti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 200 Perguruan Tinggi yang berasal dari Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Lampung, Medan, Palu dan Ternate mendeklarasikan komitmennya untuk terus meningkatan mutu perguruan tinggi. Deklarasi dibacakan oleh Rektor Untirta Sholeh Hidayat bersama pimpinan perguruan tinggi lainnya di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (9/5) kemarin.

"Kami Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Wilayah Jakarta dan sekitarnya, mendeklarasikan komitmen untuk mengembangkan budaya mutu, melalui fasilitas dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Perguruan Tinggi masing-masing," kata Sholeh melalui siaran pers, Kamis (10/5).

 

(Baca: Kemenristedikti Imbau Kampus Keluarkan Mahasiswa Joki SBMPTN)

Deklarasi tersebut sangat diapresiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof Aris Junaidi menegaskan, deklarasi tersebut sejalan dengan visi Kemenristekdikti yaitu terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.

Terlebih, kata dia, mutu pendidikan tinggi kita masih sungguh memprihatikan. Berdasarkan data Badan Akreditas Nasional- Perguruan Tinggi (BAN-PT), pada tanggal 8 Mei 2018 sebanyak 61 persen institusi pendidikan tinggi kita masih terakreditasi peringkat C.

Kemudian, Aris melanjutkan, sebanyak 35 persen terakreditasi peringkat B, dan hanya 4 persen yang terakreditasi peringkat A. Adapun untuk program studi, sebanyak 30 persen prodi masih terakreditasi peringkat C, 55 persen terakreditasi peringkat B, dan 15 persen prodi terakreditasi A.

"Diharapkan setelah deklarasi ini, pimpinan perguruan tinggi mendapatkan kebaruan informasi, pengetahuan, inspirasi, dan wawasan. Sehingga lebih termotivasi untuk menjadikan perguruan tingginya berorientasi kepada mutu," ungkap Aris.

Peningkatan mutu juga dinilai penting untuk menopang era industri 4.0 yang penuh tantangan. Perguruan tinggi, ungkap dia, perlu mempersiapkan diri menghadapi situasi dan kondisi ini dengan mempertahankan mutu dan kualitasnya sehingga akan lebih siap serta menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

"Hal ini mutlak dilakukan karena saat ini masyarakatlah yang akan memutuskan dalam memilih perguruan tinggi yang mampu menjamin kompetensi lulusannya. Oleh karena itu pelaksanaan budaya mutu di perguruan tinggi sangat dibutuhkan dan tidak dapat ditawar lagi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement