Jumat 01 Jun 2018 16:39 WIB

Kemenristekdikti Tunjuk UMY Sebagai Perguruan Tinggi Asuh

Tahun ini, UMY mengasuh perguruan tinggi yang prodinya masih banyak terakreditasi C.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
UMY
Foto: Yusuf Assidiq
UMY

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mendapatkan amanah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kali ini, amanah yang diberikan kepada UMY adalah dengan menjadikannya sebagai Perguruan Tinggi (PT) Asuh bagi Perguruan Tinggi Swasta.

Program ini bertujuan untuk melakukan peningkatan kualitas penjaminan mutu untuk perguruan tinggi yang masih mendapatkan akreditasi C dan dilakukan oleh perguruan tinggi yang sudah memiliki akreditasi A sebagai PT Pengasuh. Kepala Bidang Penjaminan Mutu Internal Badan Penjaminan Mutu (BPM) UMY, Mujiyana, mengatakan pada program asuh tahun ini, UMY membina enam perguruan tinggi swasta (PTS).

"Program asuh ini sebenarnya adalah untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi dari sisi akreditasi yang dimulai dari kelengkapan dokumen yang dimiliki oleh perguruan tinggi tersebut. Nah sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah memenuhi syarat dan sudah berkualitas dari segi dokumen yang ditunjukkan oleh akreditasi A," ujar Mujiyana, Jumat (1/6).

Maka, lanjut dia, Kemenristekti menunjuk UMY untuk mengasuh perguruan tinggi yang masih memiliki kekurangan dari segi dokumen yang berdampak pada akreditasi yang tidak maksimal terutama pada prodi. UMY tahun ini mengasuh perguruan tinggi yang prodinya masih banyak yang terakreditasi C.

Disampaikan oleh Mujiyana, enam PTS yang tahun ini diasuh oleh UMY yaitu yaitu Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) dengan tiga prodi, kemudian Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) empat prodi. Sedangkan di Kendari ada Universitas Muhammadyah Kendari dengan empat prodi, kemudian lima prodi di Universitas Sulawesi Tenggara, satu prodi di Akademi Keperawatan PPNI Kendari, dan empat prodi Sekolah Tinggi Kesehatan Mandalaya Waluya.

"Artinya, ada tujuh prodi di Yogyakarta dan empat belas prodi di Kendari. Untuk melakukan kegiatan asuh ini dimulai dengan perbaikan manajemen di perguruan tinggi dalam hal penjamin mutu," jelasnya.

Dalam hal ini yang pertama dilakukan adalah dengan menyamakan dan menularkan persepsi dan pengalaman UMY kepada PTS asuh. Sehingga, ujarnya, mereka nanti akan memiliki manajemen mutu yang baik. Kemudian yang kedua PTS asuh akan dilatih untuk workshop penyusunan dokumen mutu yang merupakan salah satu kelengkapan yang harus dimiliki oleh PT.

Sebagai acuan dan ukuran kerja setelah dokumen tersusun, pihaknya akan mengajarkan bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi. Kemudian hasil dari monitoring ini digunakan untuk tindak lanjut kegiatan-kegiatan yang akan berjalan untuk masa depan lebih baik.

Pada Mei lalu, lanjut Mujiyana, UMY juga telah melakukan penyamaan persepsi dan workshop penyusunan dokumen, yang diselenggarakan pada 12-14 Mei di Kendari. Sementara di Yogyakarta pada 11 dan 23 Mei untuk penyamaan presepsi serta 5 Juni untuk workshop penyusunan dokumen.

Lalu program ketiga adalah magang yang akan dilaksanakan pada 11-14 Juli dengan mengundang 14 ketua prodi dan empat kepala penjamin mutu PTS asuh ke UMY untuk melihat secara langsung. Mereka juga akan diterjunkan ke unit-unit yang ada di UMY baik itu di prodi, biro, atau lembaga yang berkaitan.

Kemudian nantinya UMY akan berkunjung ke PTS asuh untuk melakukan pengecekan. "Terakhir, pada November kami akan memberikan hasil monitoring kepada mereka, dan menjelaskan bagaimana cara menyusun program yang baik sehingga di tahun depan akan lebih baik dari tahun sekarang," kata dia.

Mujiayana melanjutkan  dalam pelaksanaan program asuh ini UMY juga membantu dan mendampingi dalam penyusunan akreditasi. Setelah membantu dan mendampingi mereka dalam program ini, harapannya PTS yang diasuh berhasil menjadi lebih baik dengan naiknya akreditasi prodi dari C ke B atau dari yang belum ada menjadi ada akreditasi untuk di tahun depan.

"Selain itu kualitas penjaminan mutu di institusi masing-masing bisa lebih baik dan meningkat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement