Selasa 15 May 2018 19:56 WIB

ITS Klarifikasi Soal Alumni Terduga Teroris

Terduga teroris selama di kampus tak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Kampus ITS
Kampus ITS

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA--Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengklarifikasi perihal informasi alumni terduga teroris dan pemecatan dosen. Hal ini diungkapkan karena pemberitaan tersebut menjadi viral dalam belakangan ini.

Rektor ITS  Joni Hermana tak menampik, terduga pelaku atas nama Anton Ferdianto memang pernah tercatat sebagai mahasiswa D-III Teknik Elektro ITS pada 1991. Namun, ia tercatat hanya menjalani kuliah satu tahun dan selanjutnya tidak aktif kembali.

"Atas dasar tersebut bisa dikatakan dia bukanlah alumnus ITS. Kami tidak mengetahui status yang bersangkutan selanjutnya, ujarnya, Selasa (15/5).

Kemudian untuk terduga Budi Satrijo, kata Joni, memang pernah tercatat sebagai mahasiswa Teknik Kimia program studi S1 pada1988 lalu lulus sekitar 1996. Pihaknya menjelaskan, Budi pada masa studi tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan dan normal seperti mahasiswa lainnya. Bahkan, Budi juga dikenal aktif dalam kegiatan berwirausaha.

"Sebagai alumnus yang lulus 22 tahun yang lalu, seluruh aktivitas yang bersangkutan tentunya di luar sepengetahuan ITS dan semua merupakan tanggungjawab pribadi masing-masing di depan hukum," jelas Joni.

Rektor ITS ini juga menjelaskan, saat ini ITS memiliki seratus ribu lebih alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Sementara alumni yang aktif dalam kegiatan kealumnian hanya sekitar seribu orang. Untuk kedua terduga pelaku tersebut, dia memastikan termasuk alumni yang sudah tidak aktif di ITS.

"Selama ini kegiatan yang terkait alumni, kita bekerja sama dengan IKA (Ikatan Alumni, red) ITS. IKA lah yang menentukan siapa alumni yang akan menjadi pembicara jika diundang dalam acara ITS dan kedua terduga pelaku ini tidak pernah menjadi pembicara," Ujar Joni.

Dengan adanya penjelasan ini, Joni berharap masyarakat dapat menyimpulkan tindakan kedua terduga pelaku teror. Joni menegaskan, ITS tidak memiliki kaitan dengan apa yang mereka lakukan setelah lulus. Dengan kata lain, mereka dipastikan sudah tidak terlibat dalam kegiatan ITS lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement