Selasa 08 May 2018 15:47 WIB

Kemenristekdikti Ajak Perguruan Tinggi Jabar Ubah Citarum

Masyarakat harus turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan citarum

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Warga di Batujajar dan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat melakukan bersih bersih di aliran sungai Citarum, Jumat (27/4).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Warga di Batujajar dan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat melakukan bersih bersih di aliran sungai Citarum, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam rangkaian semarak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik "Citarum Harum" di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

 

Menristekdikti Mohamad Nasir bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti dan Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad secara resmi meluncurkan KKN Tematik ini sebagai sumbangsih dari sektor pendidikan tinggi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan mencari solusi terhadap permasalahan sungai Citarum.

"KKN ini melibatkan perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk bersama-sama mengubah sungai Citarum menjadi lebih baik, karena harus diketahui, pada awal tahun 2018 sungai Citarum menjadi sungai terkotor di dunia. Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus turun tangan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada disana," ujar Nasir melalui siaran pers belum lama ini.

Nasir juga menjelaskan bahwa Kemenristekdikti telah merespon sangat cepat atas upaya pemerintah dalam merevitalisasi sungai Citarum. Dirinya telah berkordinasi kepada seluruh Rektor PTN dan PTS yang ada di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk ikut serta terjun ke lapangan melalui program "KKN Tematik Citarum Harum".

"Kami akan melakukan pengklasteran mulai dari hulu, tengah dan hilir sesuai bidang masing-masing. Jadi saya tidak ingin KKN hanya dijadikan jalan-jalan saja, tetapi bagaimana KKN betul-betul bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat dan menginplementasikan inovasi dari mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dalam hal ekonomi, pendidikan dan kesehatannya," tegas Nasir.

Program KKN Tematik "Citarum Harum" diharapkan dapat berjalan terus setiap tahunnya sesuai dengan target awal pemerintah selama tujuh tahu untuk merevitalisasi sungai Citarum. Nasir juga ingin jumlah keikutsertaan mahasiswa untuk melakukan KKN ini bisa terus meningkat.

"Saat ini mahasiswa yang sudah terlibat KKN Citarum Harum kurang lebih 250, nanti kedepannya dalam satu tahun ini harus bisa melibatkan 1.500 mahasiswa. Saya juga berharap melalui KKN ini, dalam dua tahun bisa memberikan pengaruh yang signifikan. Harapannya bisa memberikan sumbangsih yang nyata untuk kemajuan sungai Citarum," imbuh Nasir.

Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad menjelaskan bahwa perguruan tinggi mendukung penuh program revitalisasi sungai Citarum. "Sebagai perguruan tinggi kita mendapat kepercayaan dan tugas yang tidak sederhana. Namun dengan kekuatan akademik yang kita miliki dan dukungan semua pihak kami yakin dapat mendorong kemanfaatan sungai Citarum lebih baik lagi di masa depan," papar Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement