Jumat 27 Apr 2018 19:17 WIB

Minyak Kelapa Murni Bisa Diolah Tanpa Asam Lemak

Pengolahan itu turut menjaga kandungan vitamin E dalam kelapa utuh.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pengolah VCO metode spontan, Ani Setyopratiwi.
Foto: Dokumen.
Pengolah VCO metode spontan, Ani Setyopratiwi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Salah satu dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil membuat ekstra VCO atau minyak kelapa murni kaya protein tanpa kandungan asam lemak bebas dan tidak tengik. Ekstra VCO didapat dengan memakai metode spontan tanpa melalui pemanasan atau penambahan bahan.

"Dengan metode spontan ini menghasilkan ekstra VCO yang kaya protein, encer, jernih, dan baunya harum atau tidak tengik," kata pengolah VCO metode spontan, Ani Setyopratiwi, saat ditemui di Kantor Humas UGM, Jumat (27/4).

Pengolahan itu turut menjaga kandungan vitamin E dalam kelapa utuh saat diproses menjadi ekstra VCO. Dengan kadar asam lemak bebas yang dikembangkan Ani, dapat pula mencuci pembuluh darah yang terkena lemak.

Keberhasilan membuat ekstra VCO ini tidak lepas dari penelitian yang dilakukan sejak 28 tahun lalu. Ia menceritakan, saat diterima menjadi dosen pada 1989 di FMIPA UGM, marak penelitian pembuatan minyak kelapa tanpa pemanasan.

"Ada banyak metode pembuatan minyak kelaapa tanpa pemanasan yang dilakukan di UGM, berbagai metode ini menghasilkan VCO yang tidak sama pula," ujar Ani.

Pada 2006, sempat pula populer VCO, tapi kebanyakan olahan para pengusaha mengeluarkan aroma tidak sedap atau tengik. Sedangkan, metode yang dikembangkan Ani mampu menghasilkan VCO yang tidak tengik.

Ani menyampaikan, kunci keberhasilan dalam pembuatan VCO ditentukan dua aspek. Pertama, bahan baku kepala yang cukup tua, kering tapi masih dalam kondisi segar atau kering di pohon, serta dengan metode pemisahan minyak dari santan.

"VCO di Indonesia tidak sama karena metode yang dipakai berbeda-beda, ada yang memakai metode pancingan, pengasaman, penggaraman, elektoforesis, fermentasi, enzimatik, dan lain-lain," katanya.

Setelah melalui proses penelitian yang cukup panjang, Ani akhirnya berhasil menemukan metode pembuatan ekstra VCO secara spontan pada 2004. Pembuatan ekstra VCO dengan metode spontan cukup sederhana.

Awalnya, kelapa diparut lalu dibuat santan. Berikutnya, santan yang diperoleh didiamkan selama 4-5 jam sampai minyak kelapa pecah. Dari satu butir kelapa Jawa bisa didapatkan ekstra VCO maksimal 125 mililiter.

"Sementara, dengan kelapa Sulawesi bisa sampai 200 mililiter," ujar ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) tersebut.

Ketekunan Ani meneliti minyak kelapa tidak hanya menghasilkan ekstrak VCO berkualitas. Saat ini, telah dikembangkan produk olahan minyak kelapa dengan brand Heltico. Setidaknya, ada 25 jenis kosmetik dan kesehatan yang dihasilkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement