Senin 23 Apr 2018 19:59 WIB

UGM Hadirkan Studi Ekonomi Islam dan Industri Halal

Studi akan bersifat multidisiplin dan memiliki tujuh konsentrasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi mengembangkan ekonomi Islam dan halal di Indonesia melalui program studi S3 minat studi Ekonomi Islam dan Industri Halal.

"Atau Islamic Economy and Halal Industry, insya Allah ada di bawah naungan Sekolah Pascasarjana UGM," kata Ketua Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB Universitas Gadjah Mada (UGM), Achmad Akbar Susamto, kepada Republika.co.id, Senin (23/4).

Ia menjelaskan, minat studi itu akan bersifat multidisiplin dan memiliki tujuh konsentrasi. Ada Ekonomika Islam dan Pembangunan, Manajemen Bisnis dan Produk Halal, Akutansi dan Peraturan Keuangan Syariah, serta Sains dan Industri Halal.

Ada pula Sosio Ekonomika Haji dan Umrah, serta Sosio Ekonomika Zakat dan Wakaf. Akbar menekankan, minat studi itu akan diisi oleh pakar-pakar berbagai bidang multi disiplin yang dimiliki Universitas Gadjah Mada.

"Insya Allah sebagian, 50 persen profesor, dan semuanya dokter, insya Allah," ujar Akbar.

Saat ini, minat studi itu sebenarnya sudah dibuka dan sudah disampaikan dalam pengumuman resmi. Bagi Akbar, seperti kampus-kampus lain yang sudah memulainya, ini menjadi langkah serius UGM berpartisipasi mengembangkan ekonomi Islam dan industri halal.

Akbar menambahkan, setiap minat studi dari kampus-kampus tentu memiliki ciri khas, kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karenanya, yang terpenting langkah itu telah memulai kontribusi nyata tiap-tiap perguruan tinggi.

"Kita berharap apa yang kita tawarkan ini menjadi salah satu kontribusi bagi perkembangan ekonomi Islam dan industri halal di Indonesia," kata Akbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement