Jumat 20 Apr 2018 22:16 WIB

'Indonesia Bisa Menjadi Negara Besar'

Indonesia dinilai bisa menjadi negara besar jika semua bekerja keras mencapainya.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti sedang melakukan sesi wawancara bersama Republika di kantor Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta, Selasa (17/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti sedang melakukan sesi wawancara bersama Republika di kantor Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta, Selasa (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia bisa menjadi negara besar. Syaratnya, kata dia, adalah harus benar-benar bekerja keras untuk mencapainya.

"Saya melihat Indonesia bisa menjadi negara besar. Kita optimis kalau kita benar-benar kerja," kata Menteri Susi dalam paparannya pada acara Seminar Nasional bertajuk "Peran Perempuan Dalam Pengembangan Budaya Hukum" di Aula Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta, Jumat (20/4) sore.

Untuk itu, katanya, masyarakat harus mau merubah cara kerja. Saat ini, dengan kecepatan kemajuan teknologi dan digitalisasi serta globalisasi yang tak mungkin dibendung, salah satu cara penting adalah dengan mengubah cara kerja. "Berarti kita harus berlari. Tidak bisa lagi pelan-pelan lagi," tegasnya.

Susi berharap Universitas sudah saatnya mengkaji kurikulum untuk diubah, tidak lagi mengandalkan kurikulum 5-10 tahun yang lalu. "Ini harus menjadi PR para akademisi," tegasnya.

Selain itu, katanya, pentinga juga menjaga tatanan demokrasi agar terus berada di jalur yang benar. Ketetapan dan kepastian hukum juga harus benar. Karena kalau hukum sampai terkorupsi, tambah dia, maka tatanan sosial di sebuah negara akan hancur berkeping-keping.

Dikatakannya, pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin naik dan juga adanya bonus demografi serta era digitalisasi atau mileneal yang makin melebar makin nambah. "Job-job konvensional akan hilang karena digitalisasi, mesinisasi akan semakin terus berkembang," ujarnya.

Susi mengatakan kalau tidak mempersiapkan dan membuat 'barier safety' yaitu mengarahkan dan menempatkan surplus demografi maka akan bahaya besar.

Sebenarnya, kata menteri, digitalisasi juga membuka pekerjaan baru, tetapi berapa banyak yang bisa terserap oleh tenaga kerja kita. "Mungkin saya terlalu cemas. Tetapi saya betul-betul mengimbau para akamedisi pakar di universitas untuk memulai menyiapkan tenaga terdidik.

Dikatakannya, walaupun ada politisi yang memperingatkan negara ini akan tercera-berai dan juga ada politis lain yang menyatakan Indonesia akan menjadi negara besar. "Hukum menjadi pilar yang penting karena hukum adalah ciri civil society. Jika maju biasanya kepastian tatanan hukumnya baik, jika tidak maka niscaya tidak ada etika," ujar Susi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement