Jumat 20 Apr 2018 17:51 WIB

Sinergi UMM dan Apindo Siap Lahirkan Wirausahawan Muda

Sebanyak 170 calon dosen kewirausahaan mengikuti agenda studi lapang.

Kegiatan studi lapang dosen UMM.
Foto: Dokumen.
Kegiatan studi lapang dosen UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tengah bersiap mencetuskan mata kuliah kewirausahaan yang wajib diampu oleh seluruh mahasiswa. Mata kuliah yang dirancang langsung di bawah arahan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Sidik Sunaryo ini, merupakan salah satu agenda dari program akselerasi UMM PASTI yang ditujukan untuk memersiapkan mahasiswa setelah lulus.

UMM PASTI merupakan program yang diluncurkan oleh Rektor UMM Fauzan yakni Pasti Lulus Empat Tahun, Pasti Bekerja, dan Pasti Mandiri. Sebagai rangkaian agenda pembekalan, sebanyak 170 calon dosen Kewirausahaan dari seluruh program studi di UMM mengikuti agenda studi lapang ke empat perusahaan besar di Kawasan Industri Gresik (KIG).

Sidik Sunaryo menuturkan kunjungan ini merupakan upaya UMM untuk memberikan wawasan kepada calon dosen Kewirausahaan untuk benar-benar memersiapkan mahasiswa UMM menjadi wirausahawan yang tangguh. “Dosen juga harus mendalami ilmu di lapangan sebelum turun untuk memersiapkan sumber daya yang sesuai dengan reformasi industri,” ujarnya.

Pada Studi Lapangan ini, UMM membidik perusahaan-perusahaan di bawah naungan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik. Di antaranya PT Smelting, PT Indospring, PT Mortar Utama, dan PT Kelola Mina Laut.

Ketua Apindo Gresik Tri Andhy Suprihartono menyatakan bahwa Apindo Gresik siap menyediakan fasilitas observasi lapangan bagi mahasiswa UMM yang mengampu mata kuliah Kewirausahaan. “Apindo akan siap memfasilitasi observasi lapang bagi UMM untuk menumbuhkan jiwa wirausaha untuk mahasiswa atau dosen,” katanya, dalam siaran pers.

Ary Bakhtiar salah satu dosen yang menjadi peserta studi lapang ini mengaku mendapatkan banyak ilmu baru  sebagai bekal untuk pembelajaran kewirausahaan nantinya. “Agenda ini sangat bermanfaat bagi kami para dosen sebagai bekal mengajar Kewirausahaan,” jelas dosen Agribisnis UMM ini.

Ia menambahkan, dilaksanakannya agenda ini juga memungkinkan para calon dosen kewirusahaan untuk berinovasi dan memutus rantai pemikiran bahwa usaha yang dijalankan oleh mahasiswa atau dosen harus linier dengan latar pendidikan yang digeluti.

"Hal yang paling penting dalam agenda ini adalah memutus rantai pemikiran bahwa setiap usaha yang dibangun harus sesuai background pendidikan," tegas dosen yang juga pengusaha berbagai produk kerajinan kulit ini.

Tidak berhenti sampai di sini, ke depannya UMM juga akan segera menyusun program kemitraan bersama Apindo untuk dapat mempermudah proses belajar lapang bagi dosen dan mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement