Selasa 17 Apr 2018 18:59 WIB

Tim Semar UGM Siap Berlaga di London

Mobil Semar Urban Gasoline UGM merupakan prototipe berkonsep city car.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mobil Semar Urban Gasoline UGM.
Foto: Antara.
Mobil Semar Urban Gasoline UGM.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Kendaraan kategori urban milik Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta baru saja menjuarai Drivers World Championship (DWC) Asia di Singapura. Raihan itu mengantarkan Tim Semar UGM berlaga di DWC tingkat dunia 8 Juli 2018 di London, Inggris.

Manajer Tim Semar UGM, Antonius Andhika, menjelaskan mobil Semar Urban Gasoline UGM merupakan prototipe beroda empat yang dikembangkan dengan konsep city air. Mobil itu berbahan bakar bensin dan mampu menempuh jarak 267 kilometer per liter.

Ia menerangkan, mobil itu dikembangkan menggunakan karbon fiber komposit yang kuat dan ringan sebagai bahan bodi mobil. Hasilnya, mobil hanya memiliki berat total sebesar 80 kilogram.

Saat ini, sedang dilakukan beberapa revisi minor untuk perbaikan dan peningkatan jarak tempuh per liternya. Mengingat awal Juni sudah harus ke London, perbaikan hanya dilakukan yang penting saja.

"Kita mencoba mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin untuk mencapai mileage (jarak tempuh per liter) yang terbaik, kita akan usahakan yang terbaik untuk UGM dan Indonesia di London," kata Antonius, Selasa (17/4).

Pembimbing Tim Semar UGM, Jayan Sentanuhady berpendapat, DWC merupakan ajang paling bergengsi untuk kompetisi otomotif mahasiswa. Pasalnya, kendaraan tidak cuma diuji kecepatannya, tapi kehematan bahan bakar.

Untuk itu, perlu perjuangan keras untuk bersaing di tingkat dunia nanti, bersaing dengan tim-tim tangguh dari Eropa dan Amerika. Terutama, bagaimana menyeimbangkan semua elemen yang ada.

"Ramuan antara performance mesin, aerodinamika body, kehandalan struktur kendaraan dan kebiasaan pengemudi menjadi ajang racikan yang pas," ujar Jayan.

Rektor UGM, Panut Mulyono, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan demi meningkatkan kapasitas keilmuwan dan kompetensi mahasiswa itu sendiri. Ia berpesan supaya dalam berkompetisi secara jujur dan dengan cara-cara yang baik.

Panut berharap, inovasi-inovasi kendaraan Tim Semar UGM dapat segera dihilirkan dan dapat dirasakan dampak inovasi itu oleh masyarakat luas. Bagi Panut, dampak itu yang paling diharapkan dapat diwujudkan.

"Berkompetisi dan meraih juara memang penting, tapi hilirisasi inovasi juga harus diprioritaskan," kata Panut.

Tim Semar UGM akan membawa sembilan orang pada kompetisi DWC di London mendatang. "Harapannya, mereka yang berlaga nanti mampu memberikan kemampuan maksimal dan dapat membanggakan UGM maupun Indonesia di mata dunia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement