Ahad 01 Apr 2018 17:43 WIB

Chemistry Islamic Club, Mentadaburi Alquran Lewat Kimia

Obat-obatan kimia bisa menjadi jalan mentadaburi Alquran.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Madu dan nektarnya.
Foto: Max Pixel
Madu dan nektarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Teliti Obat Herbal, Dosen ITS Dirikan Chemistry Islamic Club

SURABAYA -- Dosen Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Sri Fatmawati mengatakan, Alquran merupakan sumber utama dari semua pengetahuan dalam kehidupan. Namun, untuk dapat mengamalkan pengetahuan tersebut, setiap ayat Alquran perlu dikaji dan diteliti berdasarkan kajian ilmiah berbasis laboratorium.

Maka dari itu, dirinya mengajak mahasiswa untuk mengkaji bersama kandungan tanaman dan bahan obat herbal alami yang telah tersiratkan di ayat-ayat Alquran. Dosen yang akrab dipanggil Fatma ini pun mendirikan kelompok belajar sains dan islam Chemistry Islamic Club di Departemen Kimia ITS bersama mahasiswanya

"Dimana dengan adanya program ini, mampu menjadikan mahasiswa lebih mencintai dan metadabburi isi Alquran terutama tentang kimia bahan alam dan obat-obatan," ujar Fatma dalam siaran persnya, Ahad (1/3).

Berbicara mengenai riset, Fatma tak tanggung-tanggung untuk menyertakan data pendukung sebagai bukti yang kuat seperti buku dan jurnal ilmiah. Salah satu pembahasannya mengenai madu. Seperti dikatakan dalam Alquran surah An-Nahl ayat 69, minuman yang keluar dari perut lebah (madu) terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

"Jurnal-Jurnal ilmiah yang pernah diakses dari situs science direct juga berkata demikian. Bahwa, terdapat banyak kandungan senyawa di dalam madu yang manfaatnya begitu luar biasa. Seperti  enzim diastase yang berguna untuk mencegah dan menetralisir bakteri merugikan yang terdapat di dalam tubuh manusia," kata Fatma.

Selain madu, siwak dan jintan hitampun turut menjadi objek peneliyian Fatma. Kedua obat-obat herbal tersebut dikaji dan menurutnya memang benar terdapat manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Habbatussauda mengandung senyawa kimia utama yang bernama thymoquinone serta asam lemak tak jenuh yang berperan sebagai antioksidan.

"Dan siwak yang mengandung senyawa kimia tanin dan siningirin yang berperan baik dalam pencegah karies gigi," ujar Fatma.

Target besar yang diharapkan Fatma dalam program yang didirikan bersama mahasiswa ini adalah mampu menghasilkan sebuah buku tiap semesternya. Itu sebagai bentuk publikasi dari hasil studi kajian.

Fatma pun menceritakan pengalamannya pada saat ia berkunjung ke Mekkah, Madinah, Riyadh, Jeddah dan kota-kota lain di Jazirah Arab. Dimana biasanya ia mencari buku mengenai kimia bahan alam obat-obatan dan kaitannya dengan Alquran.

"Dari beberapa buku yang saya beli, buku tersebut belum mencerminkan kajian ilmiah atau scientific evidences (bukti-bukti saintik) dari obat alami yang tersirat di Alquran. Dari sinilah saya bertekad untuk mengintegrasikan jurnal ilmiah yang terkait sebagai kajian ilmiah dari obat alami yang tersirat dalam Alquran," kata Fatma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement