Selasa 27 Feb 2018 06:15 WIB

IPB Gelar Seminar Mudahnya Belajar Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab itu menggunakan Metode Mustaqilli.

Suasana seminar dan open house dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Bahasa Arab yang diadakan oleh  Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.
Foto: Dok IPB
Suasana seminar dan open house dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Bahasa Arab yang diadakan oleh Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB)  bekerja sama dengan Indonesia Arabic Center (IAC) mengadakan seminar dan open house dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Bahasa Arab. Kegiatan tersebut diadakan di Masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Jumat  (23/2).

 

IAC merupakan bimbingan belajar bahasa Arab yang menggunakan metode Mustaqilli. Acara  yang mengusung tema “Mudahnya Bahasa Arab” ini menghadirkan narasumber KH Agus Shohib Khaironi SAg, Lc. Ia adalah penulis sekaligus penemu metode Mustaqilli.

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB, Dr Jaenal Effendi, menyampaikan, metode belajar bahasa Arab yang mudah ini merupakan metode khas  yang selama ini digunakan di berbagai pondok pesantren di Indonesia.

Modifikasi metode yang digunakan oleh penemu Mustaqilli  yang tidak lain merupakan teman nyantri Dr Jaenal Effendi di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini telah diakui keberhasilannya baik oleh Kementerian Agama RI, berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta lembaga pendidikan yang ada. “Sehingga tidak salah jika Departemen Ilmu Ekonomi Syariah menjalin kerja sama untuk pembelajaran Bahasa Arab di IPB, khususnya  Departemen Ilmu Ekonomi Syariah,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (26/2).

KH Agus Shohib Khaironi menyampaikan beberapa syarat penting dalam belajar bahasa Arab, di antaranya harus ada niat yang kuat disertai dengan keikhlasan, kesabaran dalam mempelajarinya, menggunakan media/metode, serta gradasi dalam belajar.

“Banyak orang yang beranggapan belajar bahasa Arab sulit dan rumit. Padahal bahasa Arab adalah bahasa Alquran dan bahasa internasional. Sebagai produk budaya, bahasa bisa dipelajari. Sulit atau mudahnya belajar bahasa sebenarnya tergantung dari orang yang menyikapinya. Pada kenyataannya banyak orang yang menguasai bahasa Inggris. Jadi manakah lebih mudah dipelajari, bahasa Arab atau bahasa Inggris? Haruskah bahasa Arab terus menjadi momok yang mengerikan dan sulit dipelajari,” tuturnya.

KH Agus menjelaskan, peran Bahasa Arab dalam pemahaman keislaman secara umum menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban bagi umat Islam. “Karena tidak mungkin kita bisa memahami agama dengan baik dan benar serta mengimplementasikan dalam kehidupan dengan optimal tanpa bahasa aslinya. Bagaimana pula bisa menjiwai shalat dengan baik kalau tidak mengerti apa yang kita baca? Maka metode Mustaqilli menjadi bahan alternatif agar bisa bahasa Arab dengan benar,” tuturnya.

 

Narasumber lainnya, Dr Asep Nurhalim, yang juga Sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB mengatakan, kegiatan ini akan menjadi awal perjuangan di jalan Allah. Menurutnya, kegiatan ini penting dilaksanakan, karena banyak mahasiswa Ekonomi Syariah maupun mahasiswa dari program studi lain di IPB yang ingin belajar dan bisa bahasa Arab.  “Alhamdulillah gayung bersambut, kita dipertemukan dengan penemu metode Mustaqilli yang siap membantu memberikan kursus bahasa Arab di IPB,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu bukti keunggulan bahasa Arab adalah dipilih Allah SWT untuk dijadikan bahasa resmi Alquran. “Bahasa Arab menjadi pintu atas dibukakannya kebaikan-kebaikan oleh Allah SWT, karena dari Bahasa Arab-lah kita akan lebih banyak mengetahui ajaran Islam,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement