REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim 11 dosen dan staf peraih Erasmus+ ke Eropa. Pengiriman ini merupakan upaya memperkuat rekognisi internasional sehingga bisa merasakan suasana secara global.
UMM sudah menjalin kerjasama dengan program Erasmus Mundus yang menjadi Erasmus + sejak 2007 hingga kini. Melalui program beasiswa Erasmus+, 11 mahasiswa, dosen serta staf pun dikirim ke beberapa perguruan tinggi di Eropa untuk mengikuti program pertukaran selama satu semester.
Sebelum keberangkatan, Rektor UMM Fauzan berpesan agar para penerima beasiswa Erasmus+ UMM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan bertanggung jawab. Kemudian senantiasa merasa bangga karena tidak banyak yang bisa mendapatkan beasiswa bergengsi ini. "Harus bertanggung jawab disana, karena ini sebagai representasi dari UMM dan juga Indonesia, kata Fauzan melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (12/2).
Di kesempatan sama, Asisten Khusus Rektor Bidang Kerjasama UMM, Suparto menjelaskan, keberangkatan para Awardees Erasmus+ UMM membawa misi Pengembangan International Exposure. UMM ingin mahasiswa, dosen dan stafnya mendapatkan pengalaman internasional, bagaimana cara hidup, bekerja dan berinteraksi langsung orang asing.
Selain itu, Suparto menilai, program Erasmus + dapat memberikan manfaat yang luar biasa untuk para penerimanya. Tak hanya memperoleh pengalaman internasional, mereka juga dapat mengembangkan kemampuan dan kemandirian hidup di negeri orang.
Mahasiswa Penerima Beasiswa, Tata Budhi Prasetyomengaku siap dengan tantangan yang akan dihadapi di Polandia. Baginya, program ini bagian dari kesempatan emas untuk belajar sembari berpetualang. Bahkan, mahasiswa Program Studi Manajemen ini sudah merancang rencana perjalanan yang akan dilakukan sebelum masuk perkuliahan dan saat liburan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
