REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dikukuhkan sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi 4International College and Universities (4ICU). Sedangkan, untuk tingkat Asia Tenggara, UGM menduduki urutan ketiga dan berada di posisi 51 se-Asia.
Peringkat perguruan tinggi versi 4ICU menunjukkan cerminan popularitas universitas berdasarkan keterkenalan dari website atau laman yang dimiliki. Pemeringkatan berdasarkan kepada algoritma dari lima web metrics berbeda dari empat mesin pencari independen.
Mulai dari Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, Similar Web Global Rank, Majestic Referring Domains, dan Majestic Trus Flow. Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI), Widyawan menilai, itu menunjukkan pula popularitas UGM.
"Peringkat ini menunjukkan popularitas UGM yang baik dari jumlah kunjungan ke website UGM dan jumlah akses dari luar ke situs-situs di bawah domain ugm.ac.od," kata Widyawan, saat ditemui di Kampus UGM, Senin (22/1).
Ia menuturkan, tampilan harian halaman ke seluruh domain ugm.ac.id mencapai 1,3 juta per hari. Sementara, lanjut Widyawan, terdapat 360 ribu pengunjung harian yang mampir ke sana setiap harinya.
Menurut Widyawan, pencapaian itu tidak cuma karena website yang bagus, atau dengan tampilan yang menarik serta navigasi yang memudahkan pengunjung saja. Namun, dari konten dan informasi yang disajikan berkualitas serta relevan.
Selain itu, didukung dengan penyediaan infrastruktur yang baik, sehingga respon di website UGM bisa berjalan dengan cepat. Sejak 2017, lanjut Widyawan, UGM menyediakan bandwith dengna kapasitas yang cukup besar yaitu lima giga-byte.
"Dengan infrastuktur TI yang baik, konten yang kaya, dan bandwith yang besar memudahkan masyarakat umum dalam mengakses berbagai konten digital di UGM," ujar Widyawan.
Pemeringkatan versi 4ICU kali ini dilakukan melalui penilaian pada 13 ribu perguruan tinggi di dunia. Perguruan tinggi yang dinilai diakui, terlisensi dan terakreditasi Kementerian Pendidikan di negara masing-masing, memiliki program sarjana dan pasca, dan masih gunakan metode tatap muka dalam proses pembelajarannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
