Kamis 18 Jan 2018 07:36 WIB

Mahasiswa UPN Yogyakarta Wakili Indonesia untuk d'Catch 2018

UPN Yogyakarta
UPN Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 15 mahasiswa dan satu dosen pembimbing Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta akan mewakili Indonesia di de-Centralized Asian Transnational Challanges (d'Catch) 2018 di Bangkok. Acara tersebut akan digelar di Chulalongkom University pada 21-27 Januari 2018.

Tahun ini jadi penanda 15 tahun sudah perhelatan d'Catch yang diselenggarakan setiap tahun, dengan diikuti mahasiswa-mahasiswa pilihan dari lima negara yakni Cina, Filipina, Jepang, Thailand dan tentu saja Indonesia. Untuk gelaran tahun ini, d'Catch akan mengusung tema Next yang dibagi dalam lima sub-tema yaitu alternative, media, food, lifestyle dan relationship.

Indonesia sendiri mengirimkan 15 mahasiswa yang berasal dari UPN Veteran Yogyakarta yakni Kevin Dovara, Nada Rizqi, Malida Zulfaniazahra, Rafika Riniptasari, Erni Irdewanti, Clarisza Isabel, Monica Naomi, Rio Har Pratama, Dina Setiani, Alifa Justisia, Awaludin Gilang, Jihan Anindita, Choirunnisa Nabila, Laili Choirunnissa, dan Rizky Ananda Basuki. Mereka akan didampingi dosen Komunikasi UPN, Senja Yustitia.

Mereka akan bergabung bersama perwakilan Communication University of China, University Santo Tomas Filipina, Kanda University of International Studies Jepang, dan tuan rumah Chulalongkom University Thailand.

"Mereka sudah bekerja sejak beberapa bulan lalu dan siap untuk berdiskusi dengan mahasiswa-mahasiswa lain di Bangkok," kata Koordinator d'Catch Indonesia 2018, Edy Susilo, Rabu (17/1).

Mereka akan melakukan produksi dengan tema yang sama di Bangkok, untuk menghubungkan masing-masing video dalam jalinan cerita yang sama. Banyak cerita menarik yang diangkat dalam video-video tim Indonesia. Misalkan, video dengan tema makanan, akan menceritakan kopi di Tanah Air yang tidak hanya dipandang sebagai kuliner namun komoditas industri. Video lain dengan tema alternative, mengangkat fenomena musisi alternatif di Indonesia yang jadi kekuatan baru dunia musik. Keprihatinan mereka tentang pelanggaran hak cipta coba diangkat pula dalam video bertema media.

Menariknya, mahasiswa-mahasiswa ini tidak hanya berkutat kepada bahasan-bahasan serius, melainkan harus pula menunjukkan masalah nyata di tengah generasi muda. Hal itu terlihat dari video tema relationship yang menyoroti aplikasi daring (online). Pasalnya, media, yang dipakai untuk menemukan pasangan hidup tak jarang justru berakhir kesedihan, alih-alih kebahagiaan.

Video dengan tema gaya hidup turut melihat kondisi anak muda dengan banyaknya orang-orang yang menekuni hobi lari. Dalam video ini, mereka akan mempertanyakan benarkan mereka lari untuk kesehatan atau hanya sebagai eksistensi semata.

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Subhan Afifi memberikan apresiasinya kepada mahasiswa-mahasiswa yang telah bekerja keras selama ini. Ia mengingatkan, diskusi dan komunikasi lintas budaya merupakan nafas penting d'Catch.

"Mahasiswa tidak hanya membuat video namun berusaha memahami dan bekerjasama, halangan bahasa, serta kultur yang berbeda jadi bagian rintangan komunikasi yang harus dipecahkan," ujar Subhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement