Senin 15 Jan 2018 15:49 WIB

Tahun Depan SBMPTN Hadir dalam Bentuk Test Centre

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah peserta mengerjakan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, 16 Mei 2017. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyatakan 148.066 peserta lulus SBMPTN 2017 akan diumumkan pada Selasa (13/6) mulai pukul 14.00 WIB.
Foto: antara/hafidz mubarak a
Sejumlah peserta mengerjakan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, 16 Mei 2017. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyatakan 148.066 peserta lulus SBMPTN 2017 akan diumumkan pada Selasa (13/6) mulai pukul 14.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir membantah pemberitaan terkait penghapusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun depan atau 2019. Dia menegaskan tahun depan, SBMPTN tetap ada, namun dengan bentuk yang berbeda yang disebut Tes Centre.

Nasir menjelaskan, Tes Centre bertujuan untuk menjangkau siswa-siswa yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Selama ini, siswa-siswa yang tinggal di kawasan 3T harus mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk mengikuti tes SBMPTN.
 
"Apabila dengan Tes Centre, dia tidak lagi harus datang ke tempat tes itu. Tetapi, nanti tes itu bisa bisa dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan memanfaatkan sistem android atau inovasi lain yang hingga kini masih kami bahas," kata Nasir usai melantik pimpinan PTN di Lingkungan Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).
 
 
Dia mengatakan, nantinya panitia pusat SBMPTN pun akan diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tugas BLU  yaitu untuk menyelenggarakan tes centre di berbagai wilayah di Indonesia. Petugas BLU, Nasir melanjutkan, akan tetap diisi oleh beberapa perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
 
Nasir mengumpamakan, Tes Centre itu seperti pelaksanaan Tes Toefl atau Tes Potensi Akademik (TPA) yang bisa dilakukan di berbagai lembaga yang berstandar. Sehingga, hasil dari tes centre tersebut, nantinya akan disetorkan oleh BLU kepada PTN yang diinginkan siswa.
 
"Saya umpamakan tes centre itu dengan tes Toefl ya. Jadi nanti, kalau mau daftar kuliah cukup bawa nilai tes centre itu, misal punya skor 600, nah dengan skor sekian sudah cukup belum untuk meloloskan siswa tersebut ke PTN yang dimaksud," kata Nasir.
 
Sejauh ini, menurut Nasir, Tes Centre baru ada di 84 titik PTN. Dimungkinkan, jumlah tes centre akan terus bertambah. Mengingat tahun depan, tes centre akan digelar lebih luas di seluruh Indonesia.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement