Jumat 12 Jan 2018 09:42 WIB

BEM Keluarga Mahasiswa IPB Ajak Mahasiswa Peduli Isu LGBT

Guru Besar IPB di bidang keluarga, Prof  Dr  Euis Sunarti (kanan) mengupas soal LGBT di kampus IPB Dramaga, Bogor.
Foto: Dok IPB
Guru Besar IPB di bidang keluarga, Prof Dr Euis Sunarti (kanan) mengupas soal LGBT di kampus IPB Dramaga, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, Kementerian Kebijakan Nasional dan Kebijakan Daerah, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar diskusi umum bertema “LGBT : Permasalahan Hukum di Indonesia” di Auditorium Mandiri Kampus IPB Dramaga, Bogor,  Jawa Barat, Sabtu  (6/1).

Diskusi itu menampilkan narasumber, Prof  Dr  Euis Sunarti, Guru Besar IPB di bidang keluarga yang beberapa waktu lalu sempat meramaikan jagat publik dengan usulan aspek perundang-undangan terkait hukuman bagi pelaku perzinaan, pemerkosaan dan homoseks yang ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara, ratusan mahasiswa yang hadir berasal dari IPB, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.

Dalam kesempatan ini, Prof Euis menyampaikan hal-hal terkait isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), mulai dari sejarah berkembangnya LGBT di Indonesia, semakin meningkatnya pelecehan seksual sesama jenis hingga langkah-langkah hukum yang telah ditempuh untuk meminimalkan  dampak negatif yang lebih luas.

“Sejak dua tahun lalu, kami berjuang bersama 11 rekan lainnya dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu serta didukung oleh Aliansi Cinta Keluarga (AILA) mengajukan draft peraturan terkait kejelasan pasal perzinaan, pemerkosaan dan hubungan sesama jenis. Setelah melalui sidang yang rumit selama 22 kali, pengajuan ini ditolak dan dinyatakan kalah. Meskipun sempat merasakan kecewa, tetapi bagi kami ini dapat menjadi momentum yang tepat untuk menyadarkan masyarakat bahwa isu ini tidak bisa dianggap sebelah mata,” ujarnya dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/1).

Ia menambahkan, pihaknya bersama Penggiat Keluarga Indonesia (Giga) telah melakukan penelusuran data, diskusi dan kajian terkait LGBT. Bahkan Giga telah meluncurkan tiga petisi kepada Komnas HAM dan DPR, yakni petisi untuk pencegahan upaya legalisasi LGBT, petisi perlindungan tujuh pejabat publik yang digugat organisasi LGBT, dan petisi dibentuknya Komisi Nasional Kewajiban Asasi Manusia. Bahkan salah satu petisi yang diajukan ditandatangani lebih dari 169 ribu tanda tangan dari masyarakat.

Prof Euis berharap dengan adanya diskusi umum ini diharapkan mahasiswa IPB dapat lebih peka dengan menyadarkan teman-teman  sekitar yang mengarah ke LGBT dan turut ikut ambil bagian dalam mendukung adanya kejelasan hukum terkait perilaku terlarang ini.

Tampak hadir dalam acara ini di antaranya Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr Sugeng Santoso dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB Dr Lukman Mohammad Baga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement