Jumat 12 Jan 2018 09:20 WIB

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Ikut Sekolah Kepemimpinan

Motivator nasional Reza Syarif memberikan materi pada Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) di hadapan 1.000 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Kamis (11/1) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Darussalam, Banda Aceh.
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Motivator nasional Reza Syarif memberikan materi pada Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) di hadapan 1.000 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Kamis (11/1) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Darussalam, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,

BANDA ACEH -- Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) bekerja sama dengan UKM Resimen Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar sekolah kepemimpinan yang diikuti oleh lebih 1.000 mahasiswa di Lingkungan UIN Ar-Raniry. Acara tersebut diadakan  Kamis (11/1/2018) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Darussalam Banda Aceh, Kamis (11/1), danoleh Wakil Rektor II Drs Luthfi Aunie MA.

Pendiri SPMA, Fachrul Razi, MIP mengatakan, sekolah ini setidaknya memiliki filosofi yakni ada empat hal yang harus dilakukan untuk sebuah perubahan mendasar di Aceh Serambi Mekkah ini.

Pertama, kata dia, sekolah yang merupakan simbul lembaga institusi pendidikan, bagaimana mengubah Aceh ke depan. Untuk itu institusi pendidikanlah yang menjadi kunci dari perubahan itu sendiri, baik di tingkat sekolah maupun ditingkat perguruan tinggi.

“Selain sekolah adalah pemimpin, ini menjadi penting dilakukan peurubahan. Sebab, pemimpin itu yang ingin kita lahirkan adalah sebuah model bagi generasi baru Aceh yang memiliki karakter kepemimpinan. Artinya bukan hanya menjadi pemimpin, tapi diharapkan akan menjadi pemimpin di atas pemimpin,” ujar senator asal Aceh itu dalam rilis UIN Ar-Raniry yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/1).

Hal ketiga adalah muda. Ini merupakan simbol dari pemuda dan generasi muda. Berangkat dari keprihatinan dari banyak anak muda di Aceh. “Targetnya ingin menciptakan pemimpin-pemimpin yang berasal dari anak muda yang akan memimpin Aceh di masa mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, Aceh sebagai wilayah memiliki banyak keistimewaan. Maka, kuncinya bagaimana mengubah Aceh ini menjadi sebuah daerah yang jauh lebih baik di masaa mendatang.

 

“Jadi keempat konsep tersebut yang akan ditawarkan kepada generasi muda Aceh dalam kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan  akan melahirkan tokoh-tokoh muda Aceh yang lebih berintegritas, lebih berkarakter dan memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi,” paparnya.

Kegiatan itu menampilkan nara sumber Reza Syarif, seorang motivator nasional. Materi yang disampaikan antara lain metode perubahan yang disebut hijrah yaitu sebagai transformation, development leadership dan action. Setelah mereka berubah,  maka akan melahirkan sosok pemimpin mereka di masa mendatang.

“Selain itu ada juga metode duplikasi. Target ini adalah bagaimana mereka akan menjadi pemimpin dan dapat melahirkan banyak pemimpin, artinya target kita adalah menjadikan generasi muda ke depan yang melahirkan banyak pemimpin dan menjadi pemimpin di atas pemimpin,” ujar Reza.

Dia mengatakan, saat ini SPMA telah memiliki 2.200 alumni. “Alhamdulillah telah bertambah 1.000 lagi dari UIN Ar-Raniry, ini akan terus dilaklukan perubahan ke depan, kita mengubah pola pikir pemuda Aceh yang jauh lebih tinggi, seperti tokoh-tokoh Islam terdahulu,” tuturnya.

Koordinator SPMA UIN Ar-Raniry, Misran mengatakan, kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari mahasiswa, sehingga panitia harus membatasi jumlah peserta.

“Kami melihat antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Sejak pendaftaran dibuka ribuan ingin mendaftar, namum karena kapasitas terbatas, panitia hanya menerima 1.000 peserta yang dapat mengikuti acara tersebut,” ujarnya.

Kegiatan ini telah berjalan di beberapa lokasi di seluruh Aceh, kali ini dilakukan di kampus UIN Ar-Raniry dan ke depan juga akan dilaksanakan di gedung AAC Dayan Daood.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement