Jumat 12 Jan 2018 03:20 WIB

Manfaatkan Perkembangan Informasi dengan Bijak

Smartphone. Ilustrasi
Foto: Reuters
Smartphone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  MAGELANG -- Para mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan informasi dengan lebih bijak sehingga bisa menjadi generasi milenial yang positif. Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) Eko Muh Widodo.

"Generasi milenial memiliki ciri khas sangat mahir dalam teknologi informasi. Generasi ini lebih sering menggantungkan hidupnya pada internet dan penggunaan smartphone," katanya di Magelang, Kamis (11/1).

Ia mengatakan hal tersebut pada kuliah umum wawasan kebangsaan yang diselenggarakan UMM bekerja sama dengan Akademi Militer Magelang.

Menurut dia hal tersebut memiliki dampak negatif, seperti malas beraktivitas. Untuk itu perlu sebuah penanganan yang pasti untuk menghadapi melonjaknya generasi milenial ini.

Kepala Biro Akademik UM Magelang, Dyah Adrianti mengatakan kuliah umum dengan tema "Tantangan Pemuda Indonesia di Era Milenial" ini untuk membangun rasa nasionalisme mahasiswa UM Magelang yang berkaitan dengan penggunaan informasi di era milenial.

Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wirana Setyabudi menyampaikan tentang perang informasi yang beredar dalam dunia maya.

"Ada lima perang informasi yang dapat merusak penggunanya, yakni perang informasi dengan menghancurkan alat komunikasi, perang informasi dengan penyadapan informasi secara ilegal, perusakan media informasinya, perang psikologi dengan informasi yang tidak benar dalam smartpone, dan yang kelima perang informasi dalam bentuk haters, dan virus," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa perang informasi yang harus diwaspadai generasi milenial ini yaitu perang psikologi dengan informasi yang tidak benar dalam smartpone.

"Dewasa ini, informasi di media sosial dapat menjadi alat pemecah belah Pancasila. Kadang beredar informasi yang bersifat provokator, dan langsung saja dipercayai oleh para pembacanya. Bahkan sekarang ini, banyak sekali media informasi yang dimanfaatkan oleh teroris, para pemberontak untuk mencuci pikiran masyarakat," katanya.

Ia memberikan solusi untuk menghadapi perkembangan informasi di era milenial, antara lain menjadi pengguna informasi yang pintar dalam memilah informasi, rajin membaca buku atau media terpercaya sehingga memiliki wawasan yang cukup untuk menganalisis informasi dengan baik.

"Selain itu, pendalaman iman menjadi salah satu hal yang harus ditekankan dalam pendidikan untuk menghadapi tantangan generasi milenial," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement