Senin 25 Dec 2017 07:21 WIB

Mahasiswa IPB Raih Juara 1 Lomba Debat Islami

Masjid Al-Hurriyah kampus IPB, Bogor.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Masjid Al-Hurriyah kampus IPB, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prestasi gemilang berhasil diraih oleh para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Mahasiswa delegasi IPB --  Futiha Hikmatul Husna, Siti Syahmina Budiarso, dan Fakhri Alvarisi --  berhasil menjuarai kompetisi debat isu-isu nasional yang diadakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada  14 November 2017. Perlombaan itu berskala nasional dan diikuti oleh kampus-kampus besar di Indonesia.

Kompetisi debat Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ini merupakan rangkaian acara dari Moslem Culture  Fair 2017 tingkat nasional, yang mengangkat tema “Wajah Islam di Bumi Nusantara”. Dalam kompetisi ini para peserta dituntut untuk berpikir kritis terhadap permasalahan nasional dan perspektifnya dalam Islam.

“Perlombaan ini kami ikuti dengan tekad kuat, karena hampir semua mosi yang diberikan harus diargumentasikan berlandaskan Alquran dan Assunnah.  Selain itu, tim lawan berdebat banyak yang berasal dari perguruan tinggi Islam. Menurut kami,  ini menjadi sebuah tantangan menarik dalam sebuah kompetisi,” kata Husna dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/12).

Kompetisi ini terdiri dari tiga babak, yakni babak penyisihan, seperempat final, kemudian babak final. Babak penyisihan mereka dipertemukan  dengan  tim dari UGM, dan pada babak final mereka dipertemukan dengan  tuan rumah yaitu UNJ.

Bagi mereka, kata Husna, kompetisi ini membuktikan kapabilitas mahasiswa IPB.  Mereka mampu bersaing dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan beradu argumen dalam kompetisi debat Islami ini.

 

T”opik-topik yang dibahas dalam perlombaan ini cukup menantang. Peserta ditantang untuk menganalisa topik yang diberikan dengan kehidupan sehari-hari dan perspektifnya dalam hukum Islam,” tutur Fakhri.

Setelah melalui berbagai tahapan kompetisi, akhirnnya delegasi IPB mampu meraih juara 1 dalam kompetisi ini. “Bagi kami mampu berkompetisi hingga sampai di babak final sudah di luar perkiraan kami. Awalnya kami merasa kurang yakin akan menjuarai perlombaan ini. Ini adalah pertama kalinya kami mengikuti lomba debat Islami,” imbuh Fakhri.

Mereka berharap ke depannya dapat  terus mengembangkan potensi mereka, sehingga tidak ragu untuk mengikuti berbagai kompetisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement