Kamis 21 Dec 2017 19:59 WIB

UGM-Kobe University Gelar Seminar Kebencanaan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
UGM-Kobe University Gelar Seminar Kebencanaan
Foto: Wahyu Suryana / Republika
UGM-Kobe University Gelar Seminar Kebencanaan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kobe University Jepang menggelar the 13th International Seminar on Disastar. Seminar mengangkat tema utama Gener-Inclusive Disaser Risk Management.

Chairman the 13th International Seminar on Disaster, Sri Hartini mengatakan, Indonesia rawan bencana karena terletak Pacific Ring of Fire. Jenis bencananya pun bervariasi, mulai dari letusan gunung, gempa bumi, banjir sampai tsunami. Ia mengatakan selama 20 tahun terakhir, Indonesia kerap jadi perhatian dunia karena berbagai bencana alam yang berakibat pada kematian manusia dan hewan serta kerugian ekonomi yang cukup besar.

Untuk itu, manajemen penanggulangan bencana merupakan segala kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapan, peringatan dini, tanggap darurat, bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi yang berkait bencana.

"Dalam kondisi ini, perawat jadi garda depan institusi pelayanan baik klinik maupun komunitas yang berperan sangat penting dalam fase kesiapan, tanggap darurat dan pemulihan bencana," kata Sri di University Club (UC) Hotel, Kamis (21/12).

Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Ova Emilia menuturkan, topik yang diangkat seminar sangat penting dan familiar dengan DI Yogyakarta. Terlebih, Indonesia khususnya DI Yogyakarta dirasa memiliki persamaan dengan Jepang sebagai daerah rawan bencana.

Untuk itu, masyarakat Indonesia sudah seharusnya dapat mempersiapkan diri menghadapi bencana, termasuk transfer ilmu lewat seminar-seminar. "Sebab kita memiliki potensi menu bencana yang sangat lengkap," ujar Ova.

Seminar sendiri menghadirkan Prof Satoshi Takada dari Kobe University Jepang sebagai pembicara utama. Ada pula pakar-pakar lain seperti Ronni Alexander, Siwi Sari Prasastiwi, Sunartini Hapsara, Ikaputra, Elsi Dwi Hapsari dan Budi Wahyuni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement