Senin 11 Dec 2017 14:09 WIB

UII Donasikan Semen untuk Korban Bencana Bantul

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
BMKG mendeteksi akan adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah pesisir Selatan Pulau Jawa yang akan berdampak pada perubahan pola cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
BMKG mendeteksi akan adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah pesisir Selatan Pulau Jawa yang akan berdampak pada perubahan pola cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Siklon Cempaka yang menerjang Bantul akhir November lalu mambuat beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Hal ini pun mendorong Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta untuk memberikan donasi berupa semen untuk membantu proses perbaikan rumah.

Rektor UII, Nandang Sutrisno mengatakan, donasi ini merupakan perwujudan empati atas musibah bencana dan implementasi dharma perguruan tinggi, yaitu dharma pengabdian kepada masyarakat. Donasi ini sendiri merupakan inisiatif Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ujarnya Senin (11/12).

Menurut Nandang, jumlah semen yang diberikan kepada masyarakat Bantul adalah 1.500 kantong semen. Bantuan semen itu diberikan kepada masyarajat di Desa Srimulyo Piyungan dan Desa Selopamioro Imogiri.

Ia pun mengatakan, ada tiga tahapan tanggap bencana yang dilakukan UII yakni evakuasi, penggalangan dana untuk logistik, pemulihan korban manusia dan prasarana fisik. "Pemberian donasi ini masuk pada tahap pemulihan infrastruktur," kata dia.

Bupati Bantul, Suharsono mengatakan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana mutlak diperlukan karena bencana datangnya tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, ia pun mengapresiasi kesiapsiagaan yang telah diwujudkan oleh UII.

"Atas nama masyarakat Bantul, kami mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika UII atas kepeduliannya kepada masyarakat yang sedang menderita karena bencana banjir dan tanah longsor beberapa waktu yang lalu," kata dia.

Terkait proses pemulihan yang masih dilakukan, maka ia sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang status tanggap darurat. Menurutnya, jika proses pemulihan hingga saat ini belum selesai makan status tanggap darurat dapat diperpanjang satu pekan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement